| dc.description.abstract | Braket ortodonti stainless steel populer digunakan karena memiliki resistensi
yang baik terhadap korosi. Proses korosi diikuti dengan pelepasan ion logam dapat
meningkat dengan penggunaan obat kumur. Ekstrak daun Afrika dapat digunakan
sebagai inhibitor organik karena memiliki kandungan flavonoid, tanin, dan saponin
yang dapat mencegah korosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya inhibisi
pada pelepasan ion nikel braket ortodonti stainless steel setelah direndam dalam larutan
saliva artifisial (kelompok 1), larutan obat kumur klorheksidin 0,2% (kelompok 2), dan
larutan ekstrak etanol daun Afrika konsentrasi 1,56 mg/ml (kelompok 3), 3,125 mg/ml
(kelompok 4), serta 6,25 mg/ml (kelompok 5). Jenis penelitian berupa eksperimental
laboratorium. Sampel penelitian adalah braket ortodonti stainless steel yang dibagi
menjadi lima kelompok, setiap kelompok terdapat lima sampel. Seluruh sampel
direndam dan disimpan dalam inkubator (37°C) selama 7 hari. Jumlah pelepasan ion
nikel diukur dengan alat Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry (ICP-MS).
Hasil penelitian menunjukkan rerata daya inhibisi pelepasan ion nikel pada kelompok
1 sebesar 0,0346 mg/L, kelompok 2 sebesar 0,0515 mg/L, kelompok 3 sebesar 0,0051
mg/L, kelompok 4 sebesar 0,0025 mg/L, dan kelompok 5 sebesar 0,0014mg/L. Hasil
analisis uji One-way ANOVA menunjukkan perbedaan yang signifikan antara lima
kelompok dengan nilai signifikansi p=0,000 (p<0,05). Hasil analisis uji post-hoc LSD
menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok 1 dengan 2, 3, 4,
dan 5, serta antara kelompok 2 dengan 3, 4, dan 5 dengan nilai (p<0,05).
Kesimpulannya, ekstrak etanol daun Afrika memiliki daya inhibisi terhadap pelepasan
ion nikel braket ortodonti stainless steel, semakin tinggi konsentrasi ekstrak, maka daya
inhibisi bertambah kuat. | en_US |