Perbedaan Postur Kepala Berdasarkan Sudut Kranioservikal pada Pola Pernafasan Normal dan Pola Pernafasan Mulut di RSGM USU.

Abstract

Bernafas merupakan salah satu fungsi vital tubuh dalam menjamin ketersediaan oksigen untuk metabolisme sel-sel tubuh. Pola pernafasan adalah salah satu faktor penentu utama postur kepala. Penilaian postur kepala dapat dilakukan dengan berbagai metode, salah satunya melalui pengukuran sudut kranioservikal pada sefalogram lateral. Penilaian postur kepala sejak dini penting dilakukan untuk mencegah perubahan postur dan kraniofasial berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan rerata pengukuran postur kepala berdasarkan sudut kranioservikal pada anak usia 8-12 tahun dengan pola pernafasan normal dan pola pernafasan mulut di RSGM USU. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan rancangan cross sectional menggunakan sampel sefalogram lateral pasien usia 8-12 tahun, terdiri dari 42 pola pernafasan normal dan 42 pola pernafasan mulut. Subjek dikategorikan pernafasan normal atau pernafasan mulut menurut analisis Linder-Aronson dan Henrikson, kemudian dilakukan perhitungan sudut kranioservikal (NSL/OPT, NSL/CVT, NL/OPT, dan NL/CVT) menggunakan aplikasi CorelDRAW X7. Data yang didapat kemudian dianalisis menggunakan uji T tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan rerata pengukuran sudut kranioservikal pada pola pernafasan normal, yaitu 94,90 ± 8,46° untuk NSL/OPT, 86,05 ± 8,67° untuk NL/OPT, 98,77 ± 7,96° untuk NSL/CVT, dan 89,93 ± 8,23° untuk NL/CVT. Rerata pengukuran sudut kranioservikal pada pola pernafasan mulut, yaitu 9,94 ± 8,98° untuk NSL/OPT, 90,74 ± 8,45° untuk NL/OPT, 102,38 ± 8,54° untuk NSL/CVT, dan 94,21 ± 7,92° untuk NL/CVT. Seluruh sudut kranioservikal (NSL/OPT, NL/OPT, NSL/CVT, dan NL/CVT) memiliki nilai yang lebih besar pada kelompok pola pernafasan mulut dengan selisih rerata sudut kranioservikal dengan urutan terbesar hingga terkecil yaitu, sudut NL/OPT (4,69°), NL/CVT (4,28°), NSL/OPT (4,03°), NSL/CVT (3,61°). Hasil analisis uji T tidak berpasangan menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada sudut kranioservikal antara pola pernafasan normal dan pola pernafasan mulut