Uji Efektivitas Anti Helmintik dari Ekstrak Etanol Bawang Dayak dan Daun Inai di Sumatera Utara dengan Menggunakan Tubifex Assay

Abstract

Background.Worm infection is a common disease experienced by people who can cause health problems such as anemia, malnutrition and growth disorders especially in children. To overcome the worms used antihelmintic drugs that can be obtained freely. Dayak Onions (Eleutherine palmifolia) and inai leaf (Lawsonia inermis) are medicinal plants that are traditionally known to have an antiparasitic effect. But whether this plant has antihelmintic effects has still not been studied before. Aim. This study was used to determine the effectiveness of antihelmintic from ethanol extract of Dayak onion and henna leaves by using Tubifex worm as animal experiment. Metode. A total of 60 Tubifex worms were divided into several treatment groups with various concentrations of drugs / test materials: levamisol (0.5.0.8,1mg / mL), dayak onion (25,50,100mg / mL) and henna leaf (25,50,100mg / mL) and 1 control group given only aquadest (n = 6 in each group). The time required to cause paralysis and death effects was recorded and then analyzed by anova test followed by a post hoc test. EC50 was analyzed by non-linear regression with Prism 7. Result. Dayak onion and henna leaf have antihelmintic effects on Tubifex EC50 worms 38.5 mg/mL and 58.3 mg/mL. At a maximum dose (100mg/mL) the Dayak onion caused paralysis at 3.36 minutes and death in 100% of the sample after 51.87 minutes, while the henna leaf resulted in paralysis after 34.91 minutes and death in 50% of the sample after 59.50 minutes. Conclusion. The ethanol extract of Dayak onion has an antihelmintic effect with greater potency and efficacy than the ethanol extract of henna leaf.

Latar Belakang.Kecacingan merupakan penyakit yang umum dialami oleh masyarakat yang dapat menimbulkan masalah kesehatan seperti anemia, malnutrisi dan gangguan tumbuh kembang terutama pada anak-anak. Untuk mengatasi kecacingan digunakan obat antihelmintik yang dapat diperoleh bebas. Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) dan daun inai (Lawsonia inermis) adalah tanaman obat yang secara traditional dikenal memiliki efek sebagai antiparasit. Namun apakah tanaman ini memiliki efek antihelmintik masih belum pernah diteliti sebelumnya.Tujuan. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui efektivitas antihelmintik dari ekstrak etanol bawang dayak dan daun inai dengan menggunakan cacing Tubifex sebagai model hewan cobanya. Metode. Sebanyak 60 ekor cacing Tubifex dibagi kedalam beberapa kelompok perlakuan dengan berbagai konsentrasi obat/bahan uji yaitu levamisol (0.5,0.8,1mg/mL), bawang dayak (25,50,100mg/mL) dan daun inai (25,50,100mg/mL) serta 1 kelompok kontrol yang hanya diberikan aquadest (n=6 pada masing-masing kelompok). Waktu yang dibutuhkan untuk menimbulkan efek paralisis dan kematian dicatat dan kemudian dianalisis dengan uji Anova yang diikuti dengan uji post hoc. EC50 dianalisis dengan regresi non-linier dengan Prism 7. Hasil. Bawang dayak dan daun inai mempunyai efek antihelmintik terhadap cacing Tubifex EC50 38.5 mg/ml dan 58.3 mg/ml. Pada dosis maksimal (100mg/ml) bawang dayak menyebabkan paralisis 3.36 menit dan kematian pada 100 % sampel setelah 51.87 menit, sementara daun inai menimbulkan paralisis setelah 34.91 menit dan kematian pada 50 % sampel setelah 59.50 menit. Kesimpulan. Ekstrak etanol Bawang dayak memiliki efek antihelmintik dengan potensi dan efikasi yang lebih besar dari ekstrak etanol daun inai.