Show simple item record

dc.contributor.advisorFachrudin, Hilma Tamiami
dc.contributor.advisorNasution, Achmad Delianur
dc.contributor.authorAdrian, Ahmad Baqir
dc.date.accessioned2022-06-27T03:28:11Z
dc.date.available2022-06-27T03:28:11Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/49186
dc.description.abstractHeritage area redevelopment policies are being widely carried out by many cities from home and abroad. This is supported by the development of the times and the need for photography of old city buildings that are characterized by the people of today's world. While the medan city government still seems not serious in taking care of its colonial heritage buildings. This can be seen from the number of heritage buildings that are not managed and damaged even to be replaced with new buildings. Based on the observations of researchers, the location in medan city with old city buildings that can be used as an architectural tourist area is the Kesawan area on Ahmad Yani street. This research study is based on people's perception of the typology of the façade consisting of roofs, colors, doors, windows, height, columns, and building ornaments. The purpose of this study is to examine the perception of the physical condition and potential that still exists in the Kesawan building. The methodology used is a quantitative descriptive of the people's perception of the typology of building facades. The conclusion of this study is that the physical condition of the building's façade studied such as roofs, colors, doors, windows, columns, height, and ornaments becomes an important factor to support the identity of the old city area and maintain the colonial form is still the hope of the community.en_US
dc.description.abstractKebijakan pembangunan kembali kawasan heritage sedang banyak dilakukan oleh banyak kota dari dalam dan luar negeri. Hal ini didukung dengan adanya perkembangan zaman dan kebutuhan akan fotografi bangunan kota lama yang berkarakter oleh masyarakat dunia zaman sekarang. Sementara pemerintah kota Medan masih nampak belum serius dalam mengurus bangunan heritage kolonialnya. Hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya bangunan heritage yang tidak terurus dan rusak bahkan sampai diganti dengan bangunan baru. Berdasarkan pengamatan peneliti, lokasi di Kota Medan dengan bangunan kota lama yang dapat dijadikan kawasan wisata arsitektur adalah kawasan Kesawan di jalan Ahmad Yani. Studi penelitian ini berdasarkan persepsi masyarakat terhadap tipologi fasade yang terdiri dari atap, warna, pintu, jendela, tinggi, kolom, dan ornamen bangunan. Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti persepsi terhadap kondisi fisik dan potensi yang masih ada pada bangunan Kesawan. Metodologi yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif terhadap persepsi masyarakat terhadap tipologi fasade bangunan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kondisi fisik fasade bangunan yang diteliti seperti atap, warna, pintu, jendela, kolom, tinggi, dan ornamen menjadi faktor penting untuk menunjang identitas kawasan kota lama dan mempertahankan bentuk kolonial masih menjadi harapan masyarakat.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPersepsien_US
dc.subjecttipologi fasadeen_US
dc.titlePersepsi Masyarakat terhadap Tipologi Fasade Bangunan di Kelurahan Kesawan Kota Medan (Studi Kasus: Jalan Jenderal Ahmad Yanien_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM177020016
dc.description.pages173 halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record