Analisis Struktur Ekonomi Terhadap Perkembangan Perekonomian Kota Tebing Tinggi Provinsi Sumatera Utara
View/ Open
Date
2021Author
Simanjuntak, Dewi Siska
Advisor(s)
Tarmiji, HB
Sukardi
Metadata
Show full item recordAbstract
Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi daerah merupakan salah satu unsur penting dalam proses pembangunan daerah di samping aspek pemerataan dan stabilitas. Kegiatan ekonomi daerah akan sukar diwujudkan tanpa adanya pertumbuhan ekonomi daerah yang cukup tinggi. Fluktuasi pertumbuhan ekonomi tersebut secara riil dari tahun ke tahun, disajikan dalam bentuk PDRB yang dikelompokkan dalam 17 (tujuh belas) sektor ekonomi. PDRB dihitung Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) yaitu yang dinilai dengan harga tahun bersangkutan, dan Atas Dasar Harga Konstan tahun 2010 (ADHK 2010) yaitu dinilai dengan berdasarkan harga pada tahun 2010.
Untuk mewujudkan perkembangan perekonomian melalui pembangunan dengan sumber daya yang terbatas sebagai konsekuensinya harus difokuskan kepada pembangunan sektor-sektor yang memberikan dampak pengganda (multiplier effect) yang besar terhadap sektor-sektor lainnya atau perekonomian secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan klasifikasi pertumbuhan sektor perekonomian, sektor basis dan sektor non basis wilayah Kota Tebing Tinggi sebagai bahan informasi dan pertimbangan dalam perencanaan pembangunan. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa runtun waktu (time series) dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan Kota Tebing Tinggi dan Provinsi Sumatera Utara tahun 2010 - 2020. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu analisis Tipologi Klassen, analisis Location Quotient (LQ) dan analisis Shift Share.
Hasil analisis Tipologi Klassen menunjukkan menunjukkan bahwa sektor ekonomi andalan, yaitu sektor pengadaaan listrik dan gas; sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang; dan sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor. Hasil analisis Location Quotient menunjukkan bahwa terdapat 13 (tiga belas) sektor basis (LQ>1), yaitu sektor pengadaaan listrik dan gas; sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang; sektor konstruksi; sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor; sektor transportasi dan pergudangan; sektor penyediaan akomodasi dan makan minum; sektor informasi dan komunikasi; sektor jasa keuangan dan asuransi; sektor real estate; sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib; sektor jasa pendidikan; sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial dan sektor jasa lainnya. Hasil analisis Shift Share menunjukkan bahwa terdapat 4 (empat) sektor yang merupakan sektor kompetitif atau memiliki daya saing atau memiliki nilai differential shift positif, yaitu sektor pengadaan listrik dan gas; sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang; sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor; dan sektor transportasi dan pergudangan.
Collections
- Master Theses [511]