Perbedaan Nilai Neutrophil Gelatinase-Associated Lipocalin Urin Pada Sindrom Hepatorenal Tipe 1 dan 2 Serta Hubungannya dengan Fungsi Ginjal

Abstract

Previous studies have reported that urinary Neutrophil Gelatinase-Associated Lipocalin (NGAL) can be used to differentiate hepatorenal syndrome (HRS) from other acute kidney injury (AKI) that occurs in liver cirrhosis. This study aims to determine the difference in urinary Neutrophil Gelatinase-Associated Lipocalin (uNGAL) levels in type 1 and type 2 Hepatorenal Syndrome (HRS) and determine the correlation between urinary NGAL and kidney function and the degree of liver disease severity in HRS patients. Methods : A total of 26 patients consisting of 13 patients in each group, both in type 1 and type 2 HRS at Adam Malik Hospital, Medan City, Indonesia. Urine samples were taken for NGAL examination using the ELISA method. A blood sample is used to assess kidney function. Liver disease severity was measured using the Child-pugh score. Data were analyzed using statistical t-test independent and Pearson correlation test. A p value less than 0.05 was applied to each statistical test as significant. Result: Total subjects consisted of 18 men and 8 women, with a mean age 57.5 ± 8.91 years old. Hepatitis B virus was the most common etiology of liver cirrhosis in this study (53.8%) and the most degree of liver disease severity was Child-pugh C (65.4%). Urinary NGAL levels in type 1 HRS is significantly higher than type 2 (155.71 ± 43.04 vs 105.85 ± 32.32 ng / ml, p = 0.003). There was a positive correlation between uNGAL and serum creatinine (r = 0.488, P = 0.006). There was a positive correlation between uNGAL and Child-pugh score (r = 0.466, P = 0.008). Conclusion: Urinary NGAL level in type 1 HRS is higher than type 2, there is a positive correlation between uNGAL and serum creatinine and Child-pugh score in HRS patients

Penelitian terdahulu melaporkan bahwa Neutrophil Gelatinase-Associated Lipocalin (NGAL) urin dapat digunakan untuk membedakan sindrom hepatorenal (SHR) dengan cedera ginjal akut (CGA) lainnya yang terjadi pada sirosis hati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai NGAL urin antara SHR tipe 1 dan tipe 2 serta mengetahui korelasinya dengan fungsi ginjal dan derajat keparahan penyakit hati. Metode : Subjek penelitian sebanyak 26 orang yang terdiri dari 13 orang pada kelompok SHR tipe 1 dan 13 orang pada SHR tipe 2 di RSUP H. Adam Malik Medan. Sampel urin diambil untuk dilakukan pemeriksaan NGAL dengan metode ELISA. Sampel darah digunakan untuk menilai fungsi ginjal. Derajat keparahan penyakit hati diukur menggunakan skor Child-pugh. Data dianalisis menggunakan statistik uji tindependent dan uji korelasi pearson. Nilai p kurang dari 0,05 diterapkan pada setiap uji statistik sebagai signifikan. Hasil : Subjek penelitian terdiri dari 18 laki-laki dan 8 perempuan, dengan usia rata-rata 57,5 ± 8,91 tahun. Virus hepatitis B adalah etiologi terbanyak sirosis hepatis pada penelitian ini (53,8%) dan derajat keparahan penyakit hati yang terbanyak adalah Child-pugh C (65,4%). NGAL urin pada SHR tipe 1 secara signifikan lebih besar dibandingkan tipe 2 (155,71 ± 43,04 vs 105,85 ± 32,32 ng/ml, p = 0,003). Terdapat korelasi yang positif antara NGAL urin dengan kreatinin serum (r = 0,488, P = 0,006). Terdapat korelasi yang positif antara NGAL urin dengan skor Child-pugh (r = 0,466, P = 0,008). Kesimpulan : Nilai NGAL urin pada SHR tipe 1 lebih besar dibandingkan SHR tipe 2, terdapat korelasi yang positif antara NGAL urin dengan kreatinin serum dan skor Childpugh pada pasien SHR.