Keterikatan Tempat di Lapangan Merdeka Medan
View/ Open
Date
2022Author
Priatna, Bobby Danu
Advisor(s)
Fachrudin, Hilma Tamiami
Nasution, Achmad Delianur
Metadata
Show full item recordAbstract
Lapangan Merdeka Medan is an important historical asset for the city of Medan which is important as a marker or identity for the city of Medan. Therefore, the attachment of place becomes an important thing for LapanganMerdeka to have. Place attachment is a concept of emotional connection between humans and places. With this attachment, people will feel they have Lapangan Merdeka and with their own awareness they will maintain, care for and protect the place from everything that can damage it, so that it can maintain its continuity to be passed on to future generations. Place attachment itself consists of three forming factors, namely physical, activity and meaning, but in this tesis will only discuss place attachment in terms of physical factors and activities in the field.
The purpose of writing is to examine the existence of existing activities in Lapangan Merdeka Medan whether they are in accordance with the rules of attachment according to several existing theories, also examine how the place or physical contribution of Lapangan Merdeka in the process of forming a place attachment. The benefits of this research are expected to be a supporter and as a basis for further research to be able to further develop Lapaangan Merdeka Medan as a historical asset for the city of Medan.
This study uses descriptive qualitative methods, the main data is obtained from the results of observations and mapping of the variables and indicators obtained from the results of the literature study and secondary data comes from interviews with visitors who are doing activities in the field. Some of the variables used in this study are accessibility, familiarity, variety, diversity and intensity and their derivatives in the form of indicators as research materials that are more specific in the field.
Based on the results of the analysis, it was found that the activities in Lapangan Merdeka Medan had met the criteria to be one of the elements forming an attachment. There are main activities that are routine and have been going on for a long time which is one of the markers of dependence on place as one of the main conditions of attachment. The diversity of activities in the field is also a supporting factor to meet the criteria as an element of dependence. However, the physical condition in the field is still considered not to fully meet the elements of attachment, there are some improvements that need to be made in terms of facilities and supporting buildings. The main drawback in Lapangan Merdeka Medan is the absence of a strong characteristic of objects that can be used as landmarks of the place. Lapangan Merdeka Medan merupakan suatu aset sejarah yang penting untuk kota Medan yang penting sebagai penanda atau identitas bagi kota Medan. Oleh karena itu keterikatan tempat menjadi suatu hal yang penting untuk dimiliki oleh Lapangan Merdeka Medan. Keterikatan tempat merupakan sebuah konsep hubungan emosional antara manusia dan tempat. Dengan adanya keterikatan ini masyarakat akan merasa memiliki Lapangan Merdeka dan dengan kesadaran sendiri akan menjaga, merawat dan melindungi tempat tersebut dari segala sesuatu yang dapat merusak sehingga dapat menjaga kelangsungannya untuk diwariskan kegenerasi yang akan datang. Keterikatan tempat itu sendiri terdiri dari tiga faktor pembentuk yaitu fisik, aktifitas dan makna, namun dalam tulisan ini hanya akan membahas keterikatan tempat yang ditinjau dari faktor fisik dan aktifitas yang ada dilapangan.
Tujuan penulisan yaitu untuk meneliti keberadaan aktifitas-aktifitas yang ada di Lapangan Merdeka Medan apakah sudah sesuai dengan kaidah-kaidah keterikatan menurut beberapa teori yang ada, juga meneliti bagaimana kontribusi tempat atau fisik Lapangan Merdeka Medan dalam proses pembentukan keterikatan tempat. Manfaat penelitian ini diharapan dapat menjadi pendukung maupun sebagai dasar penelitian-penelitian lanjutan untuk dapat lebih mengembangkan Lapangan Merdeka Medan sebagai asset sejarah kota Medan.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, data utama diperoleh dari hasil observasi dan pemetaan dari variabel dan indikator yang didapat dari hasil studi pustaka dan data sekunder berasal dari wawancara kepada para pengunjung yang sedang beraktifitas dilapangan. Beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah aksesibilitas, keakraban, variety, diversity dan intensity serta turunannya berupa indikator sebagai bahan penelitian yang lebih spesifik dilapangan.
Berdasarkan hasil analisis didapat bahwa aktifitas yang ada di Lapangan Merdeka Medan sudah memenuhi kriteria untuk menjadi salah satu unsur pembentuk keterikatan. Terdapat aktifitas utama yang rutin dan sudah terjadi sejak dahulu yang merupakan salah satu penanda terdapat ketergantungan terhadap tempat sebagai salah satu syarat utama keterikatan. Keberagaman aktifitas yang ada dilapangan juga merupakan faktor mendukung untuk memenuhi kriteria sebagai unsur pembentuk ketergantungan. Namun keadaan fisik dilapangan masih terbilang belum sepenuhnya memenuhi unsur keterikatan, ada beberapa perbaikan yang perlu dilakukan dalam masalah fasilitas dan bangunan pendukung. Kekurangan utama yang ada di Lapangan Merdeka Medan adalah tidak adanya suatu ciri khas yang kuat dari objek yang dapat diguakan sebagai landmark lapangan.
Collections
- Master Theses [254]