Uji Daya Hambat Ekstrak Kulit Buah Nangka (Artocarpus heterophyllus) terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus Mutans Secara In Vitro
View/ Open
Date
2022Author
Ramadhani, Juwita Amalia
Advisor(s)
Dohude, Gostry Aldica
Metadata
Show full item recordAbstract
Streptococcus mutans is a bacterium that causes the formation of dental caries. Caries if not treated properly can lead to odontogenic infection. Caries prevention can be done by using antimicrobial agents. Antimicrobial materials from nature are currently widely used due to the decreasing effectiveness of chemical drugs due to side effects and resistance. Plants that have the potential to be used are jackfruit plants. On the skin of the jackfruit there is a sap/latex that is used by the community as a cure for abscesses. Jackfruit peel extract is known to contain antimicrobial active compounds, namely flavonoids, tannins and saponins. The purpose of this study was to determine the inhibition of jackfruit peel extract on the growth of Streptococcus mutans. This type of research is a laboratory experiment with a post test only control group design. The concentration of jackfruit peel extract tested was 10%, 20% and 30% with positive control (aloe vera mouthwash formula), and negative control (DMSO) five repetitions. Antibacterial effectiveness test using Kirby-baurer disc diffusion method. The results of data analysis using ANOVA showed a p-value of 0.00 on inhibition, which means jackfruit peel extract can inhibit the growth of Streptococcus mutans. The average inhibition zone produced was 10.68 mm at a concentration of 10%, 11.76 mm at a concentration of 20%, and 12.42 mm at a concentration of 30%. The conclusion of the study is that jackfruit peel extract can inhibit the growth of Streptococcus mutans bacteria. Streptococcus mutans adalah bakteri yang sangat berperan pada pembentukkan karies gigi. Karies bila tidak ditangani dengan benar dapat menyebabkan terjadinya infeksi odontogenik. Pencegahan karies dapat dilakukan dengan penggunaan bahan antimikroba. Bahan antimikroba dari alam saat ini banyak digunakan akibat semakin menurunnya ekfektivitas obat kimia karena efek samping dan resistensi. Tanaman yang berpotensi untuk digunakan ialah tanaman nangka. Pada kulit buah nangka terdapat getah yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat penyembuhan abses. Ekstrak kulit buah nangka diketahui mengandung senyawa aktif antimikroba yaitu flavonoid, tanin dan saponin. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui daya hambat ekstrak kulit buah nangka terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans. Jenis penelitian ialah eksperimen laboratoris dengan rancangan post test only control group. Konsentrasi ekstrak kulit nangka yang diujikan yaitu 10%,20% dan 30% dengan kontrol positif (Formula obat kumur lidah buaya), dan kontrol negatif (DMSO) dilakukan sebanyak lima kali pengulangan. Uji efektivitas antibakteri dengan metode Kirby-baurer disc diffusion. Hasil analisis data dengan ANOVA menunjukkan p-value sebesar 0.00 pada daya hambat, yang berarti ekstrak kulit buah nangka dapat menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans. Rata-rata zona hambat yang dihasilkan sebesar 10.68 mm pada konsentrasi 10%, pada konsentrasi 20% sebesar 11.76 mm, dan pada konsentrasi 30% sebesar 12.42 mm. Kesimpulan penelitian ialah ekstrak kulit nangka dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans
Collections
- Undergraduate Theses [1901]
