Show simple item record

dc.contributor.advisorKadar, Pranajaya Dharma
dc.contributor.advisorAndriandi
dc.contributor.authorSalam, Ariffillah
dc.date.accessioned2022-07-04T02:57:03Z
dc.date.available2022-07-04T02:57:03Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/49365
dc.description.abstractLatar Belakang: Angka harapan hidup untuk jangka 5 tahun pada kasus osteosarkoma adalah dibawah 20%. Beberapa bukti ilmiah menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara penanda inflamasi dan prognosis yang buruk pada beberapa tipe tumor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran rasio limfosit - monosit rasio (lymphocyte – monocyte ratio / LMR) preoperatif sebagai faktor prognostik harapan hidup pasien osteosarkoma di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) Medan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kohort retrospektif yang dilakukan pada bulan Januari 2019 hingga Februari 2020. Sampel diambil secara konsekutif terhadap pasien osteosarkoma yang dirawat di RSUP HAM pada bulan Januari 2013 hingga Desember 2018, baik yang menjalani kemoterapi adjuvan pascaoperasi atau pun tidak, dengan minimal jumlah 24 sampel. LMR diklasifikasikan secara kategorik dengan nilai cuf off yang didapatkan dari kurva receiver operating characteristic (ROC). Kedua variabel dilakukan analisis statistik dengan menggunakan Kaplan Meier survival curve. Hasil: Jumlah keseluruhan subjek penelitian ini adalah 45 sampel. Terdapat 35 sampel (77,8%) laki-laki dan 10 sampel (22,2%) perempuan dengan rerata umur pasien adalah 21,18 ± 12,381 tahun. Kelompok usia saat terdiagnosis terbanyak adalah usia 11-20 tahun, yaitu sebanyak 23 sampel (51,1%). Berdasarkan lokasi, didapatkan jumlah terbanyak pada femur distal yaitu sebanyak 17 sampel (37,8%). Nilai limfosit mininum adalah 0,66, dan nilai maksimum 17,20, dengan rerata 3,51±4,36. Nilai monosit minimum adalah 0,36, nilai maksimum 15,30, dengan rerata 8.34 ± 3,72. Nilai LMR minimum sebesar 0,36, serta maksimum 15,30 dengan rerata sebesar 8,34 ± 3,73. Nilai cut off yang didapatkan adalah 0,384. Jumlah pasien dengan LMR tinggi 11 sampel dengan 3 sampel yang masih hidup dan 8 sampel yang sudah meninggal, sedangkan pada LMR rendah sebanyak 34 orang dengan yang masih hidup 1 sampel dan meninggal 33 sampel. Berdasarkan Kaplan Meier survival curve didapatkan nilai log rank 0,004 dengan hazard ratio 3,143. Kesimpulan: LMR preoperatif yang tinggi berhubungan secara signifikan sebagai faktor prognostik harapan hidup pasien osteosarkoma sebagai nilai prognostik yang baik pada pasienen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectOsteosarkomaen_US
dc.subjectRasio limfosit – monositen_US
dc.subjectFaktor prognostiken_US
dc.titlePeran Limfosit dan Monosit Ratio (LMR) Sebagai Fakor Prognostik Angka Harapan Hidup Pasien Osteosarcoma di Rumah Sakit H. Adam Malik Medan 2012 – 2017en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM167117002
dc.description.pages51 halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record