Uji Persilangan Kedelai Grobogan dan Anjasmoro sebagai Penyediaan Populasi Dasar Materi Genetik

Abstract

GRACE MARGARETH DAMANIK: Crossing of test of Grobogan and Anjasmoro Soybean as A Basic Population Provision for Genetic Material mentored by Dr. Khairunnisa Lubis, SP., MP. and Dr. Diana Sofia Hanafiah, SP. MP. Soybean production in Indonesia shows a decreased. One of the efforts to increase the production is to use superior varieties obtained through hand pollination. This study aims to cross 2 soybean varieties to obtain the basic population of genetic material. This study used one-way cross design with hand pollination method with one combination of cross: Grobogan × Anjasmoro. The result of this study showed that elder Soybean Anjasmoro character is superior to Grobogan Soybean. The success of the cross was obtained at 57.14%, soybean flowers were 100% fertile, the number of seed pods 1 was 8 pods, the number of seed pods 2 was 11 pods, the number of empty pods was 17 pods, and the seeds from the cross had 10 seeds which were smaller than the seeds. cross parent.

GRACE MARGARETH DAMANIK: Uji Persilangan Kedelai Grobogan dan Anjasmoro sebagai Penyediaan Populasi Dasar Materi Genetik, dibimbing oleh Dr. Khairunnisa Lubis, SP., MP. dan Dr. Diana Sofia Hanafiah, SP. MP. Produksi kedelai di Indonesia menunjukkan adanya penurunan. Salah satu usaha untuk meningkatkan produksi adalah dengan penggunaan varietas unggul yang didapatkan melalui persilangan. Penelitian ini bertujuan untuk menyilangkan 2 varietas kedelai untuk mendapatkan populasi dasar materi genetik. Penelitian ini menggunakan rancangan persilangan one-way cross dengan metode hand pollination dengan satu kombinasi persilangan yaitu Grobogan × Anjasmoro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter tetua Kedelai Anjasmoro lebih unggul dibandingan dengan Kedelai Grobogan. Keberhasilan persilangan didapatkan sebesar 57,14%, bunga kedelai 100% fertil, jumlah polong berbiji 1 sebanyak 8 polong, jumlah polong berbiji 2 sebanyak 11 polong, jumlah polong hampa sebanyak 17 polong, dan biji hasil persilangan memiliki bobot 10 biji yang ebih kecil dibandingkan tetua persilangan.