Show simple item record

dc.contributor.advisorKarsono
dc.contributor.advisorHarahap, Urip
dc.contributor.authorLeny
dc.date.accessioned2018-02-27T03:56:42Z
dc.date.available2018-02-27T03:56:42Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/494
dc.description.abstractMenjadi tua merupakan proses normal yang tidak dapat dihindari oleh semua manusia. Proses penuaan ditandai dengan kulit menjadi kering, menurunnya elastisitas kulit, tekstur kulit menjadi kasar, terjadi hiperpigmentasi sehingga kulit menjadi gelap dan berkeriput. Berbagai cara dilakukan untuk memperlambat terjadinya penuaan dini dan salah satunya adalah penggunaan kosmetik yang mengandung zat antioksidan. Vitamin C merupakan bahan aktif yang penting untuk menstimulasi pembentukan kolagen dan mengurangi hiperpigmentasi, namun vitamin C tidak dapat disintesis tubuh dan bioavailabilitasnya dalam kulit sangat rendah apabila dikonsumsi secara oral. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula vitamin C yang stabil dalam sediaan spray nanoemulsi dan krim serta membandingkan aktivitas anti- aging dari kedua bentuk sediaan tersebut. Penelitian dilakukan dengan memformulasikan sediaan spray nanoemulsi dan krim. Semua stabilitas sediaan dievaluasi, meliputi pH, tipe emulsi, dan ukuran partikel selama 12 minggu. Konsentrasi vitamin C divariasikan yaitu blanko (tanpa vitamin C), vitamin C 3%, 6%, dan 10%. Kedua sediaan diaplikasikan pada kulit punggung tangan 12 sukarelawan sebanyak 2 kali sehari yaitu pada pagi dan malam hari selama 12 minggu. Setiap 2 minggu dilakukan pemeriksaan kondisi kulit dengan skin analyzer yang meliputi kadar air, kehalusan kulit, ukuran pori, dan jumlah noda. Hasil dari kedua kelompok sediaan spray nanoemulsi dibandingkan dengan kelompok sediaan krim dan data diuji secara statistik. Semua sediaan spray nanoemulsi dan krim stabil pada penyimpanan selama 12 minggu, mempunyai pH antara 6,70-7,03, kedua sediaan merupakan tipe emulsi minyak dalam air, spray nanoemulsi mempunyai distribusi ukuran partikel antara 13,49-24,69 nm. Spray nanoemulsi vitamin C 10% terbukti paling baik dan signifikan secara statistik (p < 0,05) dalam menurunkan jumlah noda serta meningkatkan kadar air. Dalam meningkatkan kehalusan kulit cukup dengan spray nanoemulsi vitamin C 3%, namun dalam memperkecil pori, kedua bentuk sediaan spray nanoemulsi dan krim yang mengandung vitamin C tidak berbeda secara signifikan (p > 0,05). Vitamin C dapat diformulasikan dalam sediaan spray nanoemulsi dan krim hingga konsentrasi 10% dan stabil hingga penyimpanan 12 minggu. Perbedaan bentuk sediaan memberikan aktivitas anti-aging yang berbeda, bentuk sediaan spray nanoemulsi menunjukkan aktivitas anti-aging yang lebih baik dibandingkan bentuk sediaan krim dalam meningkatkan kadar air, menghaluskan kulit, dan menurunkan jumlah noda pada kulit.en_US
dc.description.abstractAging is a natural and unavoidable process that definitely occur in every human being. Symptoms that obviously appeared on human body are the changes of skin, such as skin become dry and rough, losing elasticity, hyperpigmentation, and wrinkle formation. A lot of treatment can be done to slower down the impact caused by aging process, one of the easiest way is applying anti-aging cosmetic products which contain antioxidants. Vitamin C is an antioxidant and has important role in stimulating the formation of collagen and reducing hyperpigmentation on the skin. However vitamin C can’t be synthesized inside human body and has low bioavailability if consumed orally. The purpose of this study was to formulate a stable preparation of nanoemulsion spray and cream, then compare the different anti-aging activity between both preparations which contain various concentration of vitamin C. The study carried out by formulating a stable nanoemulsion spray and cream. Both preparations were kept for 12 weeks and being evaluated in pH, type of emulsion, and particle size. Concentration of both preparations has been variated as blank group (without vitamin C) and vitamin C (3%, 6% and 10%). Preparations were applied twice a day (morning and night) for 12 weeks on the back hand of 12 volunteers. In every 2 weeks, moisture, evenness, pore and spot of skin was measured by a device called Skin Analyzer Aramo. The result between nanoemulsion spray and cream were compared and analyzed by statistic. All preparations were stable during storage, had the pH around 6.70-7.03, both were o/w type emulsion, had particle size of 13.49-24.69 nm. Nanoemulsion spray of 10% vitamin C showed the best and significant result in reducing hyperpigmentation and increasing moisture (p < 0.05). In smoothen the skin, needed only 3% vitamin C in nanoemulsion spray. However in reducing the size of pore, both vitamin C in nanoemulsion spray and cream preparation did not show a significant difference (p > 0.05). Vitamin C could be formulated in a stable nanoemulsion spray and cream. Different preparations showed a difference in anti-aging activity. Nanoemulsion spray of vitamin C showed better anti-aging activity in increasing moisture, smoother the skin, and reducing hyperpigmentation on skin compared to vitamin C in cream preparation.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPenuaan Dinien_US
dc.subjectKrim Anti-Agingen_US
dc.subjectSpray Nanoemulsien_US
dc.subjectVitamin Cen_US
dc.titlePerbandingan Formulasi Vitamin C dalam Sediaan Spray Nanoemulsi Dan krim Terhadap Antivitas Anti-Aging Dengan Skin Analyzeren_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM137014009en_US
dc.identifier.submitterNurhusnah Siregar
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record