Efektivitas Pemberian Ekstrak Metanol Daun Pegagan (Centella Asiatica (L.) Urban) dengan Dosis 25 Mg/Kgbb dan 50 Mg/Kgbb terhadap Kejadian Displasia Yang Diinduksi Dimethylbenz [A] Anthracene (Dmba)
View/ Open
Date
2022Author
Devi, Nadya Arthamevia
Advisor(s)
Riza, Ahyar
Satria, Denny
Metadata
Show full item recordAbstract
Epithelial abnormalities referred to as “potentially malignant lesions” is a
condition that describes architectural and cytological changes increasing the risk
leading to malignancy. Consumption of chemopreventive agent can prevent cancer
because chemopreventive agents have the ability to inhibit the early phase of
carcinogenesis. Indian pennywort (Centella asiatica (L.) Urban) is a plant that is
used as medicinal plant which can be used as a chemopreventive agent. This study
aims to determine the effectivity of methanol extract of indian pennywort leaves
(Centella asiatica (L.) Urban) at doses of 25 mg/kgBW and 50 mg/kgBW on the
incidence of dysplasia induced by dimethylbenz [a] anthracene (DMBA). The type
of this research is a laboratory experimental research with 30 wistar rats used as
research samples then divided into 3 groups. Group 1 were given DMBA three
times per week, group 2 were given methanol extract of indian pennywort leaves
(Centella asiatica (L.) Urban) at a dose of 25 mg/kgBW and induced by DMBA
three times per week, and group 3 were given methanol extract of indian pennywort
leaves (Centella asiatica (L.) Urban) at a dose of 50 mg/kgBW and induced by
DMBA three times per week. The dysplasia grading in this study used the WHO
2017 grading system. The result from the dysplasia grading were then analysed
using the Kruskall-Wallis test followed by the Mann-Whitney test. The result
showed the effectiveness of giving methanol extract of indian pennywort leaves
(Centella asiatica (L.) Urban) at doses of 25 mg/kgBW and 50 mg/kgBW on the
incidence of dysplasia induced by dimethylbenz [a] anthracene (DMBA). The
group that was not given the extract showed a higher dysplasia grade. Abnormalitas pada epitel yang berbentuk lesi dirujuk sebagai “potentially
malignant lesions” adalah keadaan yang menggambarkan perubahan-perubahan
arsitektural dan sitologis yang membawa peningkatan risiko transformasi lesi
kearah keganasan. Konsumsi agen kemopreventif dapat mencegah terjadinya
kanker karena agen kemopreventif memiliki kemampuan untuk menghambat fase
awal karsinogenesis. Tanaman pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) adalah
tanaman yang digunakan sebagai tanaman obat yang dapat dimanfaatkan sebagai
agen kemopreventif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas ekstrak
metanol daun pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) dengan dosis 25 mg/kgBB
dan 50 mg/kgBB yang diinduksi dimethylbenz [a] anthracene (DMBA). Penelitian
ini adalah peneltian eksperimental laboratorium dengan 30 tikus galur wistar
(Rattus novergicus) sebagai sampel penelitian dan dikelompokkan menjadi 3
kelompok. Kelompok 1 diberi DMBA sebanyak tiga kali per minggu, kelompok 2
diberi ekstrak metanol daun pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) dengan dosis
25 mg/kgBB serta diinduksi DMBA sebanyak tiga kali per minggu dan kelompok
3 diberi ekstrak metanol daun pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) dengan dosis
50 mg/kgBB serta diinduksi DMBA sebanyak tiga kali per minggu. Pengukuran
derajat displasia pada penelitian ini menggunakan sistem penilaian oleh WHO
tahun 2017. Hasil pengukuran derajat displasia kemudian dianalisis menggunakan
uji Kruskal-Wallis lalu dilanjutkan dengan uji Mann-whitney. Hasil penelitian
menunjukkan adanya efektivitas pemberian ekstrak metanol daun pegagan
iv
(Centella asiatica (L.) Urban) dengan dosis 25 mg/kgBB dan 50 mg/kgBB terhadap
kejadian displasia. Kelompok yang tidak diberikan ekstrak menunjukkan hasil
pengukuran derajat displasia yang lebih tinggi.
Collections
- Undergraduate Theses [1901]
