Uji Daya Hambat Chip Kitosan yang Mengandung Daun Teh (Camellia Sinensis) terhadap Pertumbuhan Bakteri Fusobacterium Nucleatum (In Vitro)
View/ Open
Date
2022Author
Rasyid, Posniroha Abil
Advisor(s)
Ervina, Irma
Metadata
Show full item recordAbstract
Penyakit periodontal merupakan satu dari dua penyakit rongga mulut
yang paling luas penyebarannya di dunia. World Health Organization
(WHO) melaporkan bahwa 10-15% populasi di dunia menderita penyakit
periodontal, 80% penyakit gingivitis diderita oleh anak usia muda sedangkan
hampir semua populasi orang dewasa sudah pernah menderita gingivitis
serta periodontitis. Penyakit gigi dan mulut yang banyak dijumpai pada
masyarakat Indonesia merupakan penyakit periodontal. Penyakit periodontal
yang sering dijumpai adalah gingivitis dan periodontitis.1 Penyakit
periodontal adalah merupakan penyebab utama kehilangan gigi dan
dianggap sebagai salah satu ancaman yang serius terhadap kesehatan gigi
dan mulut. Bakteri Fusobacterium nucleatum merupakan spesies bakteri
yang paling sering ditemukan pada pasien periodontitis. Pembersihan
patogen periodontal dan produknya dengan skeling dan root debridement
kadang-kadang tidak maksimal karena terdapat bagian yang tidak dapat
diakses oleh alat skeling dan root debridement, sehingga pemberian
antimikroba secara sistemik per oral ataupun lokal dianjurkan untuk
meningkatkan hasil terapi skeling dan root debridement. Kitosan merupakan
biopolimer dan hasil konversi senyawa kitin melalui deasetilase kitin dengan
alkali kuat atau enzim kitin deasetilase. Kitosan merupakan biomaterial yang
ii
masih terus dikembangkan hingga saat ini, karena terbukti tidak toksik,
biocompatibility, dan biodegrability dibandingkan dengan polimer lainnya,
sehingga kitosan sangat berguna dalam bidang biomedis. Teh hijau sebagai
salah satu herbal tradisional dengan salah satu manfaatnya adalah sebagai
antioksidan. Kandungan antioksidan dalam teh hijau yaitu katekin memiliki
kemampuan mengurangi kerusakan pada jaringan yang diakibatkan oleh
radikal bebas serta dapat meningkatkan kesehatan gingiva.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis daya hambat chip
kitosan yang mengandung ekstrak daun teh dengan konsentrasi 10%, 20%,
30%, 40%, 50%, dan 60% terhadap pertumbuhan bakteri F. nucleatum dan
untuk menganalisis konsentrasi ekstrak daun teh yang memiliki efektivitas
paling kuat dalam menghambat pertumbuhan bakteri F. nucleatum pada
formulasi chip kitosan yang mengandung ekstrak daun teh.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium
dengan rancangan penelitian posttest control group design. Sampel
penelitian ini adalah bakteri F. nucleatum yang diisolasi, diinkubasi, dan
dibiakkan pada Mueller Hinton Agar (MHA). Penelitian ini menggunakan
metode Kirby-Bauer yang dimodifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan
daya hambat chip kitosan yang mengandung ekstrak daun teh hijau 10%
terhadap pertumbuhan bakteri F. nucleatum memiliki aktivitas daya hambat
yang sedang (6-10 mm), dan pada konsentrasi 20%, 30% dan 40% memiliki
aktivitas daya hambat yang kuat (11-15 mm). Konsentrasi ekstrak daun teh
yang memiliki efektivitas paling kuat dalam menghambat pertumbuhan
bakteri F. nucleatum pada formulasi chip kitosan yang mengandung ekstrak
daun teh 50% dan 60%. Kesimpulan pada penelitian ini adalah chip kitosan
yang mengandung ekstrak daun teh 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, dan 60%
memiliki efektivitas yang sedang sampai sangat kuat dalam menghambat
iii
pertumbuhan bakteri F. Nucleatum memiliki efektivitas yang lebih kuat
dibandingkan dengan chip kitosan.
Collections
- Undergraduate Theses [1901]
