| dc.description.abstract | Penyandang tunanetra umumnya memiliki status kebersihan mulut yang kurang baik dibandingkan dengan masyarakat umum. Tingginya kejadian penyakit mulut khususnya penyakit periodontal pada orang dengan gangguan penglihatan mengacu pada penyingkiran plak yang tidak memadai yang mungkin disebabkan oleh kurangnya kebiasaan membersihkan rongga mulut, pola makan, keterbatasan fisik, dan sikap orang tua dan pengasuh. Bakteri pada plak akan memproduksi toksin yang merangsang gingiva sehingga terjadi peradangan dan gingiva menjadi mudah berdarah. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis akumulasi plak, tingkat perdarahan gingiva serta hubungan akumulasi plak dengan tingkat perdarahan gingiva pada penyandang tunanetra di Kota Medan. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasi dengan desain cross sectional. Jumlah subjek yang diambil ditentukan melalui rumus besar sampel untuk uji korelasi tunggal dengan total subjek yang diteliti sebanyak 60 orang. Subjek penelitian hanya diperiksa satu kali saja pada saat tertentu dan data hasil penelitian akan langsung dicatat. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, pengisian kuesioner dan pemeriksaan yang dilakukan secara langsung oleh peneliti terhadap subjek penelitian. Berdasarkan penelitian ini, akumulasi plak kategori sedang paling banyak ditemukan. Tingkat perdarahan gingiva dengan kategori baik ditemukan pada seluruh penyandang tunanetra pada penelitian ini. Hasil uji korelasi menunjukkan terdapat hubungan dengan korelasi yang kuat dan positif (r = 0,619) antara akumulasi plak dengan tingkat perdarahan gingiva pada penyandang tunanetra di Kota Medan. | en_US |
