Daya Hambat Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina) terhadap Jumlah Bakteri S. mutans pada Kawat Ortodonti Stainless Steel
Abstract
Penggunaan piranti cekat dalam perawatan ortodonti memiliki efek samping, salah satunya terjadi dekalsifikasi enamel atau white spot lesion (WSL). Klorheksidin 0,2% merupakan obat kumur gold standar dalam mengurangi pembentukan plak. Namun penggunaan klorheksidin memiliki efek samping seperti perubahan warna pada gigi dan gangguan rasa pada pengecapan jika dipakai dalam waktu jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rerata jumlah koloni bakteri Streptococcus mutans pada kawat ortodonti yang direndam ekstrak etanol daun Afrika konsentrasi 1,56 mg/ml, 3,125 mg/ml, 6,25 mg/ml, klorheksidin 0,2%, dan Dymethyl sulfoxide (DMSO). Jenis penelitian adalah eksperimental laboratorium dengan rancangan penelitian post-test only control group design. Prosedur penelitian diawali dengan kawat ortodonti yang sudah dikontaminasi direndam dalam kelompok perlakuan. Jumlah koloni kemudian dihitung dengan metode Total Plate Count (TPC) menggunakan kontrol positif klorheksidin 0,2% dan kontrol negatif DMSO. Dari data hasil uji statistik One Way Anova didapatkan nilai p = 0,0001 < 0,05, maka disimpulkan terdapat perbedaan jumlah rerata jumlah koloni bakteri Streptococcus mutans yang signifikan pada seluruh kelompok perlakuan, ekstrak etanol daun Afrika konsentrasi 1,56 mg/ml, 3,125 mg/ml, 6,25 mg/ml, klorheksidin 0,2% dan DMSO. Analisis posthoc LSD diperoleh nilai p > 0,05 artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok penelitian kawat yang direndam ekstrak etanol daun Afrika konsentrasi 1,56 mg/ml, 3,125 mg/ml, 6,25 mg/ml dengan klorheksidin 0,2%, dan memiliki perbedaan yang bermakna dengan kelompok penelitian DMSO dengan nilai p = 0,0001 < 0,05
Collections
- Undergraduate Theses [1901]
