Efek Irigasi Larutan Sodium Hipoklorit (Naocl), Ethylendiamine Tetraacetic Acid (Edta) dan Kitosan Oligosakarida (Cos) terhadap Pengangkatan Smear Layer dan Ketahanan Fraktur Gigi Pasca Endodontik (In Vitro)

Abstract

Introduction: Smear layer removal is one of the factors that contributes to cleanliness of root canal systems in which determines successful of root canal treatment. Besides, high fracture resistance is also something that contribute in the successful of root canal treatment. Chitosan is one of root canal irrigants alternatives which is biocompatible. Objectives of this experiment is to determine the effect of chitosan oligosaccharide as a root canal irrigants alternatives in cleaning smear layer and its effect in fracture resistance of endodontically treated teeth. Materials and methods : Fifty six of mandibular premolar teeth with single canals were used ; twenty four were used in the smear layer test and thirty two were used for the fracture resistance test. Teeth that were used for smear layer test were decoronated in the cemento enamel junction and then root canal treatment were done. Teeth was divided into four groups : Group A (combination of NaOCl 2,5% and EDTA 17%), group B (combination of NaOCl 2,5% and chitosan oligosaccharide 0,5%), group C (combination of NaOCl 2,5% and chitosan oligosaccharide 1%) and group D (combination of NaOCl 2,5% and chitosan oligosaccharide 2%). All teeth were split longitudinally into two sections : buccal and lingual ; then were seen using Scanning Electron Microscope (SEM) in the apical third of the root. SEM results were divided into 9 area and were scored by double blind method. Data was analyzed using One-way ANOVA and Post Hoc LSD test. Teeth that were using for fracture resistance test were divided into two groups : group E (combination of NaOCl 2,5% and EDTA 17%) and group F (combination of NaOCl 2,5% and chitosan oligosaccharide with the best percentage). All teeth were obturate with bioceramic sealers and direct composite were done ; then thermocycling and fracture resistance test were done using Universal Testing Machine (UTM). Data was analyzed using t independent test. Results : One-way ANOVA test showed signification effect of root canals irrigants in removing smear layer Post Hoc LSD test showed that there is significant difference between combination of NaOCl 2,5% and EDTA 17% with combination of NaOCl 2,5% and chitosan oligosaccharide 0,5% and 1%; but there is no significant difference between combination of NaOCl 2,5% and EDTA 17% with combination of NaOCl 2,5% and chitosan oligosaccharide 2%. T independent test showed significant difference in fracture resistance between combination of NaOCl 2,5% and EDTA 17% and combination of NaOCl 2,5% and chitosan oligosaccharide 2% in endodontically treated teeth ; in which combination of NaOCl 2,5% and chitosan oligosaccharide 2% group is showed having greater fracture resistance. Conclusion : Chitosan oligosaccharide 2% can be used as the root canals final irrigants in comparison to EDTA 17% ; in which it is proven that there is no significant difference in cleanliness of smear layer removal and is showed having greater fracture resistance

Pendahuluan : Kebersihan smear layer merupakan salah satu hal yang ingin dicapai agar perawatan saluran akar berhasil. Ketahanan fraktur juga merupakan salah satu hal yang diharapkan setelah perawatan saluran akar berhasil dilakukan. Kitosan dilaporkan merupakan suatu alternatif bahan irigasi yang biokompatibel. Kekurangan dan efek samping kombinasi bahan irigasi mendorong peneliti terus mencari alternatif bahan irigasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek bahan irigasi alternatif dengan kitosan oligosakarida terhadap kemampuan membersihkan smear layer dan pengaruhnya terdapat ketahanan fraktur gigi pasca endodontik. Bahan dan cara : Lima puluh enam gigi premolar mandibula akar tunggal yang telah diekstraksi, dua puluh empat diantaranya digunakan untuk uji kebersihan smear layer dan tiga puluh dua digunakan untuk uji ketahanan fraktur. Gigi yang digunakan untuk uji kebersihan smear layer dilakukan dekoronisasi pada CEJ dan dilakukan perawatan saluran akar. Gigi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu A (kelompok irigasi final EDTA 17%), B (kelompok irigasi final kitosan oligosakarida 0,5%), C (kelompok irigasi final kitosan oligosakarida 1%) dan D (kelompok irigasi final kitosan oligosakarida 2%). Seluruh gigi yang hendak diuji kebersihan smear layer dibelah secara longitudinal menjadi dua bagian : bukal dan lingual; kemudian dinding dentin diperiksa menggunakan Scanning Elektron Mikroskop (SEM) pada sepertiga apikal saluran akar. Hasil SEM dibagi menjadi 9 area dan dinilai oleh dua pengamat dengan double blind method. Data yang diperoleh dilakukan uji statistik One-way ANOVA dan dilanjutkan uji Post Hoc LSD. Gigi yang digunakan untuk uji ketahanan fraktur dilakukan perawatan saluran akar dan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu E (kelompok irigasi final EDTA 17%) dan F (kelompok irigasi final kitosan oligosakarida dengan konsentrasi pembersihan smear layer yang terbaik). Seluruh gigi dilakukan obturasi dan dilakukan penambalan direk dengan komposit kemudian dilakukan proses thermocycling sebanyak 200 siklus. Uji fraktur dilakukan dengan alat Universal Testing Machine (UTM). Data yang diperoleh dilakukan uji statistik t tidak berpasangan. Hasil : Hasil uji One-way ANOVA menunjukkan seluruh bahan irigasi mempunyai pengaruh terhadap pengangkatan smear layer. Dari hasil uji Post Hoc LSD, terdapat perbedaan yang signifikan antara kombinasi larutan NaOCl 2,5% dan EDTA 17% dengan kombinasi larutan NaOCl 2,5% dan kitosan oligosakarida 0,5% serta 1%; namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kombinasi larutan NaOCl 2,5% dan EDTA 17% dengan kombinasi larutan NaOCl 2,5% dan kitosan oligosakarida 2%. Hasil uji t tidak berpasangan menunjukkan terdapat perbedaan signifikan antara pengaruh bahan irigasi larutan NaOCl 2,5% dan EDTA 17% dengan kombinasi larutan NaOCl 2,5% dan kitosan oligosakarida 2% terhadap ketahanan fraktur gigi pasca endodontik. Kesimpulan : Kitosan oligosakarida 2% dapat dijadikan bahan alternatif untuk irigasi final menggantikan EDTA 17% dimana terbukti tidak mempunyai perbedaan signifikan pada uji kebersihan smear layer serta mempunyai ketahanan fraktur yang lebih baik.