Kualitas Pellet dengan Perlakuan Uap Panas dan Kecepatan Putaran Poros yang Berbeda Pada Pakan Berbasis Jagung dan Gandum

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisa kecepatan feeder dan pelakuan steam conditioner pressure yang berbeda terhadap pakan itik petelur dapat meningkatkan kualitas pellet yang dihasilkan, menguji dan menganalisa nilai kualitas pellet secara kimia dan fisik setelah dilakukannya kecepatan Putaran Poros (feeder) dan perlakuan uap panas (steam) conditioner pressure yang berbeda pada pellet itik petelur serta menguji dan menganalisa pengukuran nilai rata-rata lebih dari dua sampel berbeda (uji-F (Fisher Test)) dan arti variasi (Mean Square (kuadrat rerata) berpengaruh terhadap percobaan per faktorial kualitas pellet. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang menggunakan pola faktorial 3x3x2 dengan faktor masing-masing dilakukan 3 (tiga) kali perlakuan pengulangan. Faktor A adalah perbandingan komposisi jagung dan gandum pada formula pakan itik petelur, faktor B adalah kecepatan (speed) feeder, dan faktor C adalah steam conditioner pressure. Setelah itu dilakukan analisis melalui uji anova dan analisis kurva optimasi. Hasil uji anova menunjukkan bahwa nilai signifikansi kadar air adalah 0,013 atau lebih kecil dari 0,05 (5%), maka artinya kadar air berpengaruh signifikan terhadap kualitas produk pellet, nilai signifikansi berat jenis adalah 0,046 atau lebih kecil dari 0,05 (5%), maka artinya berat jenis berpengaruh signifikan terhadap kualitas produk pellet, nilai signifikansi Pellet Durability Index adalah 0,049 atau lebih kecil dari 0,05 (5%), maka artinya Pellet Durability Index berpengaruh signifikan terhadap kualitas produk pellet, dan nilai signifikansi kekerasan adalah 0,042 atau lebih kecil dari 0,05 (5%), maka artinya kekerasan berpengaruh signifikan terhadap kualitas produk pellet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Uji Pengukuran Aktivitas Air, Uji Berat Jenis, Uji Pellet Durability Index (PDI) dan Uji Kekerasan Pellet (Hardness Tester) diperlukan untuk menghasilkan pelet dengan kualitas terbaik. Perlakuan yang paling baik yang menghasilkan kualitas pellet yaitu Hasil yang diperoleh adalah hanya aspek fisik saja yang mampu mempengaruhi kualitas pellet yang dihasilkan melalui bahan pellet dari jagung dan gandum.