Analisis fraksi Buah Pisang Batu (Musa BalbisianaeColla) Yang Bersifat Sebaga Antibakteri Dan Mekanismenya

Abstract

Pisang batu termasuk kelompok tanaman pisang-pisangan, suku Musaceae. Buah pisang batu digunakan untuk obat tukak lambung, ambeien, cacar air dan diare. Pada bagian buah pisang batu mengandung senyawa kimia berupa katekin. Penelitian bertujuan untuk analisis fraksi buah pisang batu (Musa balbisianaeColla) yang bersifat sebagai antibakteri dan mekanismenya. Karakterisasi simplisia meliputi pemeriksaan organ oleptik, makroskopik, mikroskopik, penetapan kadar air secara destilasi. Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol teknis kemudian di fraksinasi dengan pelarut n-heksan dan etilasetat. Uji skrining fitokimia dilakukan terhadap serbuk simplisia dan fraksi buah pisang batu. Uji aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi agar dengan mengukur diameter zona bening sekitar kertas cakram. Uji mekanisme kerja dengan menguji kebocoran metabolitseluler, kebocoran ion-ion logam dan morfologi bakteri. Hasil karakterisasi simplisia diperoleh kadar air 8,33%. Hasil uji skrining fitokimia pada fraksi n-heksan golongan steroid/triterpenoid, fraksi etilase tatglikosida, flavonoida, saponin dan tanin.Hasil uji aktivitas antibakteri fraksi n-heksan Staphylococcus aureus pada konsentrasi 200 mg/ml, dengan diameter hambat efektif sebesar 14,0 mm, Staphylococcus epidermis pada konsentrasi 200 mg/ml, dengan diameter hambat efektif sebesar 15,5 mm, Propionibacterium acne tidak ada daerah hambat yang efektif, sedangkan pada fraksi etilase tatbakteri Staphlococcus aureus pada konsentrasi 50 mg/ml, dengan diameter hambat efektif sebesar 14,3 mm, Staphylococcus epidermis pada konsentrasi 50 mg/ml, dengan diameter hambat efektif sebesar 14,3 mm, Propionibacterium acne padakonsentrasi 60 mg. /ml, dengan diameter hambat efektif sebesar 16,0 mm. Hasil kebocoran metabolit seluler memperlihatkan bahwa kebocoran sel pada ketiga bakteri akibat pemberian fraksi etilasetat mengalami kebocoran senyawa protein lebih banyak dari pada asam nukleat, sedangkan hasil kebocoran ion-ion logam ion K+ yang dilepas lebih banyak dibandingkan ion Ca2+. Hasil morfologi sel bakteri pada konsentrasi 10 dan 30 mengalami perubahan setelah pemberian fraksi etilasetat menjadikan permukaan sel yang kasar (terdapat tonjolan-tonjolan akibat tidak ratanya dinding sel) jika dibandingkan dengan sel normal yang berbentuk batang dengan permukaan yang halus, sedangkan pada konsentrasi 20 dan 40 menyebabkan kerusakan lebih parah.

Bananas stone includ group of banana plants, family Musaceae.Bananastone used for drug peptic ulcers, hemorrhoids, measles and diarrhea.In the bananas stone contains chemical compounds such as catechins. The study aims to analyze the fraction of bananas stone (Musa balbisianaeColla) which act as antibacterial and mechanisms. Characterization simplicia organoleptic, macroscopic, microscopic, determination of water content by distillationExtraction was done by maceration method using ethanol technically then fractionated by the solvent n-hexane and ethylacetate.Phytochemical screening test done on the powder fraction botanicals and bananas stones.Antibacterial activity test was performed using agar diffusion method by measuring the diameter of the clear zone around the paper disc.Test work mechanism with cellular metabolites leak testing, leak metal ions and bacterial morphology. The characterization results obtained simplicia water content of 8.33%.The test results obtained in the class of chemical compounds n-hexane fraction class of steroid compounds / triterpenoida and ethylacetate fraction glycosides, flavonoids, saponins and tannins. The test results of antibacterial activity of n-hexane fraction of Staphylococcus aureus at a concentration of 200 mg/ml, with an effective inhibitory diameter of 14.0 mm, Staphylococcus epidermis at a concentration of 200 mg/ml, with an effective inhibitory diameter of 15.5 mm, Propionibacterium acne no inhibitory effective area,whereas the ethyl acetate fraction Staphlococcusaureus bacteria at a concentration of 50 mg/ml, with an effective inhibitory diameter of 14.3 mm, Staphylococcus epidermis at a concentration of 50 mg/ml, with an effective inhibitory diameter of 14.3 mm, Propionibacterium acne at a concentration of 60 mg/ml, with an effective inhibitory diameter of 16.0mm.The results show that leakage of cellular metabolites in the third cell leakage of bacteria due administration of ethyl acetate fraction of protein compounds to leak more than nucleic acids, while the result of leakage of metal ions K + ions are released more than Ca2 +.Results morphology of bacterial cells at concentrations of 10 and 30 unchanged after the administration of the fraction of ethyl acetate to make the cell surface rough (there are protrusions due cell wall) when compared to normal cells rod-shaped with a smooth surface, while at concentrations of 20 and 40 causing more damage.