The Description of The Traditional Ceremony Sulang-Sulang Pahompu in Batak Toba Tradition
View/ Open
Date
2022Author
Sinaga, Alex Edward
Advisor(s)
Lubis, Swesana Mardia
Metadata
Show full item recordAbstract
This study describes the stages and symbolic meaning of the traditional ceremony of sulang-sulang pahompu. The objective of this study is to find out the stages and symbolic meaning of the traditional ceremony of sulang-sulang pahompu. The method of this study uses qualitative descriptive method to find and collect and analyze data by reading the data, describing collected data and making conclusions. The result of this study shows that the sulang sulang pahompu is an inaugural event for the party traditional marriage. Where in the past they eloped and were only legalized by religion but not by custom due to certain factors. For those who do not carry out the traditional ceremony, usually later their children will not be able to marry and are not accepted by the community, by doing stages such as: marhusi-husip, mangalap ari/pataru situtungon, martonggo raja and, the peak event of the traditional ceremony sulang-sulang pahompu, and also each stage has a symbolic meaning. Penelitian ini mendeskripsikan tahapan dan makna simbolik dari upacara adat sulang-sulang pahompu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahapan dan makna simbolik upacara adat sulang-sulang pahompu. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk mencari dan mengumpulkan serta menganalisis data dengan membaca data, mendeskripsikan data yang terkumpul dan membuat kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sulang sulang pahompu merupakan acara pengukuhan untuk pesta perkawinan adat. Dimana pada masa lalu mereka kawin lari dan hanya dilegalkan oleh agama tetapi tidak oleh adat karena faktor-faktor tertentu. Bagi yang tidak melaksanakan upacara adat biasanya nanti anaknya tidak akan bisa dinikahkan dan tidak diterima oleh masyarakat, dengan melakukan tahapan-tahapan seperti: marhusi-husip, mangalap ari/pataru situtungon, martonggo raja dan, puncak acara upacara adat sulang-sulang pahompu, dan juga setiap tahapan memiliki makna simbolik.
Collections
- Diploma Papers [280]