dc.contributor.advisor | Arifninetrirosa | |
dc.contributor.author | Ginting, Virganta | |
dc.date.accessioned | 2022-08-25T07:22:15Z | |
dc.date.available | 2022-08-25T07:22:15Z | |
dc.date.issued | 2022 | |
dc.identifier.uri | https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/49852 | |
dc.description.abstract | The purpose of this study is to describe the process carried out in the Erpangir Ku Lau ceremony and how the function of the Gendang Lima Sendalanen at the Erpangir Ku Lau ceremony in the Karo community. To answer the problems above, the writer uses several theories, namely; to describe the Erpangir Ku Lau ceremony using the theory proposed by Koentjaraningrat, to explain the function of the Gendang Lima Sendalanen at the Erpangir Ku Lau ceremony using theory Alan. P. Merriam. The method used to conduct this research uses a qualitative descriptive approach. Data was collected through the process of interview, observation, documentation and literature study. The results obtained from this study are a description of the Erpangir Ku Lau ceremony in which the Erpangir Ku Lau ceremony is a ritual ceremony for self-cleaning led by the Guru (shaman), and also the function of the Gendang Lima Sendalanen in the Erpangir Ku Lau ceremony where there are five functions, namely: as an emotional expression function, cultural continuity function, communication function, community integration function, and physical reaction function, which brings three repertoires, Gendang Mari-Mari, Gendang Guru/Perang-Perang, and Gendang Odak-Odak. | en_US |
dc.description.abstract | Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses yang dilaksanakan dalam upacara Erpangir Ku Lau serta bagaimana fungsi Gendang Lima Sendalanen pada upacara Erpangir Ku Lau pada masyarakat Karo. Untuk menjawab permasalahan diatas penulis menggunakan beberapa teori yaitu; untuk mendeskripsikan upacara Erpangir Ku Lau menggunakan teori yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat, untuk menjelaskan fungsi Gendang Lima Sendalanen pada upacara Erpangir Ku Lau menggunakan teori Alan. P. Merriam. Metode yang digunakan untuk melakukan penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui proses wawancara, observasi, dokumentasi dan studi kepustakaan. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah deskripsi upacara Erpangir Ku Lau yang dimana upacara Erpangir Ku Lau adalah upacara ritual untuk membersihkan diri yang dipimpin oleh Guru (dukun), dan juga fungsi Gendang Lima Sendalanen dalam upacara Erpangir Ku Lau yang dimana terdapat lima fungi yang yaitu sebagai fungsi pengungkapan emosional, fungsi kesinambungan kebudayaan, fungsi komunikasi, fungsi pengintegrasian masyarakat, dan fungsi reaksi jasmani, yang membawakan tiga repertoar yaitu repertoar Gendang Mari-Mari, Gendang Guru/perang-perang, dan Gendang Odak-Odak. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Karo | en_US |
dc.subject | Erpangir ku lau | en_US |
dc.subject | Gendang Lima Sendalanen | en_US |
dc.title | Deskripsi Upacara dan Fungsi Gendang Lima Sendalanen dalam Upacara Erpangir Ku Lau pada Masyarakat Karo di Desa Suka Dame, Dusun Ii Namo Rindang, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM160707056 | |
dc.description.pages | 126 Halaman | en_US |
dc.description.type | Skripsi Sarjana | en_US |