Kehidupan Bangsawan Kerajaan Bilah Pasca Revolusi Sosial 1946-1999
View/ Open
Date
2021Author
Pratama, Rici Septian Dwi
Advisor(s)
Hati, Lila Pelita
Metadata
Show full item recordAbstract
Skripsi yang berjudul Kehidupan Bangsawan Kerajaan Bilah merupakan
salah satu kajian sejarah khususnya tentang sejarah loka Tempat tinngal saya
Tulisan ini membahas bagaimana gambaran pasang surut kehidupan golongan
bangsawan Melayu menghadapi tiga zaman, Belanda, Jepang, dan Indonesia
hingga klimaksnya kejatuhan sistem otokrasi golongan bangsawan pada masa
revolusi sosial. Dari keseluruhan, titik pusat tulisan ini adalah bagaimana situasi
dan upaya golongan bangsawan selama menjalani hidup pasca revolusi sosial.
Tujuan tulisan ini adalah menjelaskan bagaimana kehidupan bangsawan
Melayu, terutama sesudah revolusi sosial. Selain itu, tulisan ini dapat menambah
khasanah ilmiah bagi Ilmu Sejarah, khususnya mengenai sejarah lokal daerah
Rantau parapat . Selain itu, tulisan ini diharapkan dapat menjadi sarana informasi
bagi pemerintah daerah mengenai pembangunan pengetahuan kita tentang, baik
pembangunan ekonomi maupun pembangunan mental masyarakat sebagai modal
sosial.dan moral terhadap peristiwa tersebut.
Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode
sejarah yang terdiri dari empat tahapan yaitu pengumpulan sumber (heuristik),
kritik sumber (verifikasi) yang terdiri dari kritik ekstern dan kritik intern,
penafsiran sumber (interpretasi), dan penulisan sejarah (historiografi).\
Dari hasil penelitian yang telah diuraikan di setiap babnya dapat diambil
beberapa kesimpulan adalah Masa Kolonial Belanda dapat dikatakan merupakan
masa yang terbaik bagi golongan bangsawan Melayu. Hasil pendapatan dari
konsesi tanah perkebunan Sawit dan Pohon Karet , dan golongan bangsawan
mendapat keistimewaan dan bergaya hidup mewah. Gaya hidup mewah yang
dipertahankan sultan, mengakibatkan sultan terlilit utang. Sikap ragu-ragu yang
ditunjukkan para sultan untuk melebur ke dalam pemerintahan RI dan adanya isu
Comite van Ontvangst membuat para kelompok radikal merencanakan suatu
gerakan yang disebut revolusi sosial. Pasca revolusi sosial hidup mereka berubah.
Harta dan tahta yang dulu selalu dibanggakan telah musnah. Kini hanya gelar
kebangsawanan yang dipakainya yang menunjukkan identitas mereka sebagai
golongan bangsawan. Untuk melanjutkan perjalanan hidup, mereka harus
bangkit dengan mengupayakan berbagai cara. Mulai dari mengumpulkan
keluarga yang sempat terpisah, menjual harta yang masih bisa diselamatkan
untuk bertahan hidup dan membiayai pendidikan anak- anaknya, bekerja yang
tidak bergantung dengan orang lain, mengupayakan harta yang pernah dijarah,
dan membentuk kembali pemerintahan Sumatera Timur.
Collections
- Undergraduate Theses [335]