| dc.description.abstract | Sendi temporomandibular merupakan sendi yang menghubungkan tulang temporal dan mandibula. Gangguan temporomandibular adalah kelainan pada sendi temporomandibular, otot pengunyahan, dan struktur terkait. Pasien yang mengalami gangguan temporomandibular biasanya mengeluhkan lebih dari satu gejala dan tanda diantaranya keterbatasan gerak rahang, bunyi kliking, krepitasi, nyeri otot, dll. Sekitar 60-70 persen populasi umum memiliki setidaknya satu tanda gangguan temporomandibular, namun hanya 5% yang melakukan perawatan. Perawatan pada gangguan temporomandibular dibagi menjadi 2 yaitu perawatan reversible dan irreversible. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai perawatan reversible yaitu occlusal splints therapy dan low level laser therapy. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan pengaruh occlusal splints therapy dan low level laser therapy terhadap penderita gangguan temporomandibular. Sekitar 70 sampai 90% rasa sakit dapat diatasi dengan occlusal splints therapy sedangkan low level laser therapy merupakan perawatan yang paling dipilih dan paling sering digunakan. Telaah sistematis ini menggunakan metode PRISMA sebagai prosedur untuk menyeleksi artikel yang akan diteliti. Basis data yang digunakan adalah PubMed, ProQuest, dan Google Scholar. Pencarian artikel menggunakan kata kunci dengan sistem Boolean, PICOS, dan kriteria inklusi dan eksklusi yang sudah ditentukan. Duplikasi artikel menggunakan citation manager yaitu aplikasi Mendeley. Terdapat 6 artikel yang layak diteliti. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan laser dan occlusal splints therapy terbukti efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada penderita gangguan temporomandibular. Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan signifikan efektivitas occlusal splints therapy dan low level laser therapy pada penderita gangguan temporomandibular. | en_US |