Pengaruh Budaya Batak Toba Terhadap Ekosistem Danau Toba di Kabupaten Samosir

Abstract

Natural resource management systems and practices in Samosir Regency are beginning to decline, due to the entry of prenetation from various external parties, including government prenetation. The influence of outside interference on the practice of managing natural resources and the environment by indigenous peoples or local communities in Samosir District is due to the government and the private sector implementing development which is oriented to economic growth. The government has a great power in the development and management of natural resources as a determinant in policy makers. Private (owners of capital) also contribute as a party who always take advantage of natural resources and also the parties who always benefit because it is often under the protection of the state (government). These two stakeholders are also called rulers. The study was conducted in Samosir Regency on the Effect of Batak Toba Culture on Natural Resource and Environmental Management of Lake Toba in Samosir District. The method of analysis used in this research is descriptive analysis and multiple regression analysis. The results obtained that the cultural values of Batak Toba positively affect the management of natural resources and the environment of Lake Toba in Samosir regency. The institutional positively affect the management of natural resources and the environment of Lake Toba in Samosir regency.

Ekosistem Danau Toba oleh masyarakat Batak Toba di tepi Danau Toba dapat berdampak positif dan negatif. Ekosistem Danau Toba memberikan dampak positif jika pemanfatannya dilakukan dengan cara pelestarian melalui kearifan lokal. Ekosistem Danau Toba memberikan dampak negatif jika pemanfatannya dilakukan dengan cara eksploitasi ekosistem yang dapat menyebabkan degradasi sumber daya alam dan lingkungan. Permasalahan ekosistem kawasan Danau Toba disebabkan faktor ekonomi masih lebih dominan dalam kebijakan pembangunan, sehingga tradisi budaya, kearifan lokal, nilai-nilai budaya masyarakat dalam mengelola sekosistem terabaikan. Terdapat beberapa nilai budaya dapat dimanfaatkan untuk penyelesaian persoalan-persoalan sosial dalam masyarakat Batak Toba, termasuk dalam ekosistem. Sistem-sistem pengetahuan dan praktik ekosistem secara tradisional di Kabupaten Samosir mulai menurun, akibat masuknya prenetasi dari berbagai pihak luar, termaksuk prenetasi pemerintah. Pengaruh campur tangan pihak luar terhadap praktik ekosistem oleh masyarakat adat atau masyarakat lokal di Kabupaten Samosir disebabkan pihak pemerintah dan swasta menerapkan pembangunan yang berorentasi pada pertumbuhan ekonomi. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Samosir tentang Pengaruh Budaya Batak Toba terhadap Ekosistem di Kabupaten Samosir. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis regresi berganda. Hasil penelitian diperoleh bahwa nilai-nilai budaya Batak Toba berpengaruh secara bersamaan dan parsial memiliki dampak yang signifikan terhadap ekosistem Danau Toba. Kelembagaan berpengaruh secara bersamaan dan parsial memiliki dampak yang signifikan terhadap ekosistem Danau Toba. Pelestarian nilai-nilai budaya Batak Toba dan ajaran agama yang berkaitan dengan perlindungan ekosistem merupakan salah satu wujud konservasi secara tradisional yang dilakukan oleh masyarakat.