Kualitas Konsep Diri Remaja dalam Komunikasi Antarpribadi (Studi Kasus dengan Orangtua Bercerai)

Abstract

The objective of the research was to find out how far the quality of adolescents’ self-concept caused by their divorced parents and how far inter-personal communication established between adolescents and their divorced parents. The research used cognitive dissonance theory and symbolic interaction theory with constructivism approach which discribed interaction between informants and their divorced parents. The data were gathered in two months, using observation and in-depth interview method Non-participant observation method was used by merely observing, without getting involved in the activities done by individuals and group being observed. The research also used case study. It was conducted in Medan since the segment was multicultural communities. The gathered data were analyzed by using data reduction, data display, conclusion drawing, and data verification. The research subjects were six informants, consisting of two male adolescents and four female adolescents. The result of the research self-concept of adolescents who lived with their divorced parents showed that five adolescents dominantly had positive self-concept and one adolescents had negative concept. In the stage of inter-personal communication between informants and their divorced parents showed that there were the stages of contact, familiarity, and destruction.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kualitas konsep diri remaja yang di akibatkan orangtua bercerai, mengetahui sejauh apa komunikasi antarpribadi yang terjalin antara remaja dengan orangtua bercerai. Penelitian ini menggunakan Teori Disonansi Kognitif dan Teori Interaksi Simbolik. Penelitian ini menggunakan pendekatan konstruktivisme sehingga dapat menggambarkan interaksi yang terjadi antara informan dan orangtua bercerai. Dalam proses pengumpulan data dilakukan selama dua bulan, penulis menggunakan metode observasi dan wawancara mendalam. Observasi yang digunakan adalah non participant observation, yaitu metode observasi yang mana peneliti hanya mengamati dan tidak ikut bergabung melakukan aktivitas seperti yang dilakukan individu atau kelompok yang diteliti. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Lokasi penelitian di kota Medan karena segmentasi masyarakat yang multikultural. Metode analisis data pada penelitian ini meliputi reduksi data, display data, penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Subjek dalam penelitian ini berjumlah enam informan, terdiri dari dua orang remaja laki-laki dan empat orang remaja perempuan. Temuan dalam penelitian ini konsep diri remaja yang tinggal dengan orangtua bercerai menemukan lima remaja yang dominan memiliki konsep diri positif dan satu orang remaja yang dominan memiliki konsep diri negatif. Serta dalam tahap komunikasi antarpribadi hubungan informan dengan orangtua yang bercerai penulis melihat dari tahap kontak, keterlibatan, keakraban dan perusakan.