| dc.description.abstract | Kawat ortodonti stainless steel adalah salah satu jenis kawat yang sering digunakan dalam perawatan ortodonti. Komponen logam pada kawat ortodonti dapat mengakibatkan risiko terjadinya korosi. Penggunaan obat kumur selama perawatan ortodonti merupakan salah satu faktor pelepasan ion nikel dari kawat ortodonti. Pada ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum) mengandung antioksidan yang dapat menghambat terjadinya proses korosi pada kawat ortodonti.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah pelepasan ion nikel pada kawat ortodonti stainless steel yang direndam dalam larutan ekstrak daun sirih merah konsentrasi 1%, larutan obat kumur chlorhexidine 0,2%, dan saliva artifisial selama 7 dan 14 hari. Jenis penelitian ini adalah ekperimental laboratorium. Sampel penelitian ini adalah 24 kawat ortodonti stainless steel dengan ukuran 0,016 x 0,022 dengan panjang 5 cm. Sampel dibagi dalam 3 kelompok yaitu kawat ortodonti yang direndam dalam larutan ekstrak daun sirih merah konsentrasi 1% (kelompok 1), larutan obat kumur chlorhexidine 0,2% (kelompok 2), dan saliva artifisial (kelompok 3). Disimpan di dalam inkubator dengan suhu 37℃. Jumlah pelepasan ion nikel diukur dengan alat ICP-MS. Jumlah pelepasan ion nikel tertinggi terjadi pada kelompok 2 di hari ke-7 dan ke-14 adalah 0,077±0,00287 dan 0,067±0,00087. Jumlah pelepasan ion nikel terendah terjadi pada kelompok 1 di hari ke-7 dan ke-14 adalah 0,005±0,00043 dan 0,004±0,00041, Hasil uji menunjukkan adanya perbedaan jumlah rerata ion nikel yang signifikan antara ketiga kelompok penelitian (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa jumlah pelepasan ion nikel yang direndam dalam larutan ekstrak daun sirih merah 1% lebih rendah dibandingkan dengan yang direndam dalam larutan chlorhexidine 0,2%. | en_US |