Perbedaan Akumulasi Plak antara Perokok dan Bukan Perokok pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

Abstract

In general, smokers have different oral hygiene compared to non-smokers. Tar and nicotine are the most dangerous chemicals in cigarette smoke. Tar can cause changes in the surface of the teeth to become rough which can increase the attachment of food debris to the teeth so that plaque accumulation also increases. Nicotine can interfere with the immune response, resulting in an imbalance between the number of plaque bacteria and the immune response of smokers. The main objective of this study was to analyze the plaque accumulation of smokers and non-smokers and to find out whether there was a difference between the plaque accumulation of smokers and non-smokers at the University of North Sumatra students. This research is an observational analytic study with a cross sectional design. The number of subjects taken was determined through the sample size formula for the hypothesis of two data groups with a total of 80 subjects studied. Data was collected through interviews, filling out questionnaires and examinations conducted directly by researchers. Based on the results of this study, the most smokers and non-smokers found plaque accumulation in the moderate category, the average PCR score in smokers was 28.56% and non-smokers were 23.38%. The results of the independent t-test showed that there was a significant difference with p value = 0.03 in plaque accumulation between smokers and non smokers of USU students and there was also a significant difference with p value = 0.004 in plaque accumulation in non-smoking subjects between health faculty students and non health USU.

Pada umumnya perokok memiliki kebersihan rongga mulut yang berbeda dibandingkan individu yang bukan perokok. Tar dan nikotin merupakan bahan kimia yang paling berbahaya dalam asap rokok. Tar dapat menyebabkan perubahan permukaan gigi menjadi kasar yang bisa meningkatkan perlekatan sisa makanan pada gigi sehingga akumulasi plak juga meningkat. Nikotin dapat menggangu respon imun sehingga mengakibatkan ketidakseimbanganlantara jumlah bakterilplak dan respon imunlperokok. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis akumulasi plak perokok dan bukan perokok serta untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara akumulasi plak perokok dan bukan perokok pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasi dengan desain cross sectional. Jumlah subjek yang diambil ditentukan melalui rumus besar sampel untuk hipotesis dua kelompok data dengan total subjek yang diteliti sebanyak 80 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, pengisian kuesioner dan pemeriksaan yang dilakukan secara langsung oleh peneliti. Berdasarkan hasil penelitian ini, pada subjek perokok maupun subjek bukan perokok paling banyak dtemukan akumulasi plak dengan kategori sedang, rerata skor PCR pada subjek perokok adalah 28,56% dan pada subjek bukan perokok adalah 23,38%. Hasil uji-t independen menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang siginifikan dengan nilai p=0,03 pada akumulasi plak antara perokok dan bukan perokok mahasiswa USU dan juga terdapat perbedaan yang signifikan dengan nilai p=0,004 pada akumulasi plak subjek bukan perokok antara mahasiswa fakultas kesehatan dan non kesehatan USU.