Pola Adaptasi Anggota Organisasi Keluarga Mahasiswa Jabodetabek (KMJ) USU dalam Menghadapi Culture Shock di Kota Medan
View/ Open
Date
2022Author
Matondang, Eva K.P
Advisor(s)
Simanihuruk, Muba
Metadata
Show full item recordAbstract
In everyday life, each individual always communicates with certain people
who come from other groups, races, ethnicities or cultures. This is referred to as
intercultural communication. In undergoing the process of intercultural
communication, individuals will definitely experience a shock to a culture that is
different from the culture of origin.
Based on the author's pre-study of 19 members of KMJ USU stated that
they experienced problems when facing a new environment. Based on the
response of 19 students who experienced culture shock, it was shown that the 15
students who experienced this had an impact on aspects of their lives as
immigrants in the city of Medan. This different feeling is what is meant by
cultural shock or culture shock. Every individual experiencing culture shock
should try to adjust to a new environment. This research aims to describe the
adaptation patterns of KMJ USU organizations in dealing with culture shock in
Medan City. This research is also expected to be useful in academic and practical
fields. This research is quantitative descriptive research. The study respondents
were determined by non probability sampling (quota sampling) techniques
distributed to 75 respondents. Data collection using questionnaires, interviews,
observation and documentation. Data processing techniques use SPSS and use
frequency distribution analysis until conclusions and research recommendations
are obtained.
The results of this study show that there are differences in the conditions
experienced by each kmj organization student in the five phases of cultural
adaptation. Differences in socio-cultural conditions resulted in students
experiencing culture shock in the city of Medan. However, students choose to
survive and face all existing conditions, so that overall all students are able to
adapt to the new cultural environment. This can be seen from the results of the
average score of the questionnaire score on the likert scale which is between the
intervals of 2.6-3.25 showing a positive value. The obstacles in the adaptation
pattern of students of the KMJ USU organization come from within themselves
and the environment. Dalam kehidupan sehari-hari, setiap individu selalu berkomunikasi dengan
orang-orang tertentu yang berasal dari kelompok, ras, etnik atau budaya lain. Hal
ini disebut sebagai komunikasi antar budaya. Dalam menjalani proses komunikasi
antarbudaya individu pasti akan mengalami suatu keterkejutan terhadap budaya
yang berbeda dengan budaya asalnya.
Berdasarkan pra penelitian penulis terhadap 19 anggota KMJ USU
menyatakan bahwa mereka mengalami masalah saat menghadapi lingkungan baru.
Ada beberapa perbedaan makna kata yang membuat kesalahpahaman dengan
Berdasarkan respon 19 mahasiswa yang mengalami culture shock menunjukkan
bahwa 15 mahasiswa yang mengalami hal tersebut berdampak terhadap aspek
kehidupan mereka sebagai pendatang di kota Medan. Perasaan berbeda inilah
yang dimaksud dengan keterkejutan budaya atau culture shock. Setiap individu
yang mengalami culture shock harus berusaha menyesuaikan diri terhadap
lingkungan baru. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola adaptasi
anggota organisasi KMJ USU dalam menghadapi culture shock di Kota Medan.
Penelitian ini juga diharapkan mampu bermanfaat di bidang akademis maupun
praktis. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Responden
penelitian ditentukan dengan teknik quota sampling yang disebarkan kepada 75
responden. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner, wawancara,
observasi dan dokumentasi. Teknik pengolahan data menggunakan SPSS dan
menggunakan analisis distribusi frekuensi hingga diperoleh kesimpulan dan
rekomendasi penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan kondisi yang dialami
masing-masing mahasiswa organisasi KMJ dalam lima fase adaptasi budaya.
Perbedaan kondisi sosial budaya mengakibatkan mahasiswa mengalami culture
shock di kota Medan. Namun mahasiswa memilih bertahan dan menghadapi
segala kondisi yang ada, sehingga secara keseluruhan semua mahasiswa mampu
beradaptasi di lingkungan budaya baru. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai ratarata skor kuesioner pada skala likert yang berada diantara interval 2,6-3,25
menunjukkan nilai positif. Adapun hambatan dalam pola adaptasi mahasiswa
organisasi KMJ USU berasal dari dalam diri dan lingkungan.
Collections
- Undergraduate Theses [947]