Fenomena Childfree by Choice pada Pasangan Menikah di Indonesia: Diversitas, Proses, dan Konsekuensi

Abstract

This study examines the phenomenon of childfree by choice (CBC) in married couples in Indonesia by looking at the diversity, process, and consequences. The concept used is the concept of diversity (background), process (process in determining CBC), and consequences (the consequences of CBC). This study describes the various backgrounds, reasons, driving factors, and consequences of married couples in urban areas in Indonesia who decide to implement CBC. The method used in this research is a qualitative research with a descriptive approach. The data obtained is the result of research through the process of distributing questionnaires first and then interviewing several informants. This study was conducted with 15 informants. The results of this study indicate that in diversity (background) there are more women, work as private employees, married for 5-10 years, are Muslim, come from ethnic groups. Java, took his last education S1, and has a husband and wife's monthly income of around Rp. 10,000,000, - to Rp. 15,000,000, -. The reasons most given by them are concerned about the negative impact on the environment that can threaten the population and scarcity and others feel that having children is a choice that can be made by everyone. In the process stage, there are considerations such as economy, health, employment, and others. Then the consequence they get from making this decision is that they have never received a bad response or negative stigma given to them regarding this CBC decision.

Penelitian ini mengkaji fenomena childfree by choice (CBC) pada pasangan menikah di Indonesia dengan melihat diversitas, proses, dan konsekuensi. Konsep yang digunakan adalah konsep dari diversitas (latar belakang), proses (proses dalam menentukan CBC), dan konsekuensi (akibat dari CBC). Penelitian ini mendeskripsikan berbagai latar belakang, alasan-alasan, faktor pendorong, dan akibat pada pasangan menikah di daerah perkotaan di Indonesia yang memutuskan untuk menerapkan CBC. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data yang diperoleh merupakan hasil penelitian melalui proses penyebaran kuesioner terlebih dahulu dan selanjutkan dilakukan wawancara kepada beberapa informan. Penelitian ini dilakukan dengan 15 informan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam diversitas (latar belakang) yaitu lebih banyak berjenis kelamin perempuan, bekerja sebagai karyawan swasta, menikah selama 5-10 tahun, beragama islam, berasal dari suku Jawa, menempuh pendidikan terakhir S1, dan memiliki pendapatan perbulan suami istri sekitar Rp10.000.000,-s/d Rp15.000.000,-. Alasan yang paling banyak diberikan oleh mereka yaitu perduli akan dampak negatif pada lingkungan yang bisa mengancam over population dan kelangkaan dan yang alasan lainnya merasa bahwa mempunyai anak adalah sebuah pilihan yang bisa untuk tidak dilakukan oleh setiap orang. Dalam tahapan proses yaitu adanya pertimbangan tersebut seperti ekonomi, kesehatan, pekerjaan, dan lain-lain. Kemudian konsekuensi yang mereka dapatkan dari melakukan keputusan ini yaitu tidak pernah mendapatkan respon kurang baik atau stigma negatif yang diberikan kepada mereka terkait keputusan CBC ini.