Perbandingan Mielosupresi Kemoterapi Doksorubisin pada Kanker Payudara di RSUP. H. Adam Malik Medan
View/ Open
Date
2022Author
Fernando, Arnaldi
Advisor(s)
Gatot, Dairion
Sitepu, Yan Indra Fajar
Metadata
Show full item recordAbstract
Introduction : Breast cancer is formed from breast cells, either lobule or duct epithelium, which undergoes uncontrolled growth and development. The therapy of breast cancer to reduce mortality and morbidity can be done by way of surgery, chemotherapy, and radiotherapy. Doxorubicin chemotherapy is a therapeutic option to kill cells directly or by stopping the cell division based on the tumor pathogenesis.
Aim : This study aims to reduce mortality and morbidity due to doxorubicin chemotherapy in patients with breast cancer.
Method : This research is a paired numerical comparative analytical study using a retrospective cohort approach. This study was conducted on 56 breast cancer patients to see the differences in myelosuppression before and after doxorubicin chemotherapy at H. Adam Malik General Hospital Medan from January - December 2019. The data were obtained through recording the routine blood laboratory results listed in the patient's medical record and were analyzed with dependent t-test by using SPSS. The difference is significant if p <0.05.
Result : The results showed that the average age of the research subjects was 40.79 years, 28 patients (50%) graduated from high school, 38 patients (67.9%) did not work and 53 patients (94.6%) had marital status. In a significant myelosuppression difference, anemia occured with chemotherapy Hb levels of 8.48 ± 1.09, the Hb difference in Hb prior to and after doxorubicin chemotherapy obtained a mean of 1.28 with p value <0.001.
Conclusion: Based on the demographic characteristics of patients with breast cancer, it was found that the mean age of patients with breast cancer in women was 46.79 years, most of the subject’s education level was highschool, unemployed and married status. There was a very significant difference between the subject's Hb level and breast cancer before and after doxorubicin chemotherapy. Pendahuluan: Kanker payudara terbentuk dari sel payudara baik lobulus ataupun epitel duktus yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan tidak terkendali. Terapi kanker payudara untuk menurunkan mortalitas dan morbiditas dapat dilakukan dengan jalan operasi, kemoterapi, dan radioterapi Kemoterapi doksorubisin merupakan pilihan terapi untuk membunuh sel secara langsung maupun dengan menghentikan pembelahan sel berdasarkan patogenesis tumor.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk Untuk menurunkan mortalitas dan morbiditas akibat kemoterapi doksorubisin pada pasien kanker payudara.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif numerik dua kelompok berpasangan dengan pendekatan cohort retrospectif. Penelitian ini dilakukan terhadap 56 orang pasien kanker payudara untuk melihat perbedaan mielosupresi sebelum dan sesudah kemoterapi doksorubisin di RSUP H. Adam malik Medan periode Januari – Desember 2019. Data diperoleh melalui pencatatan hasil laboratorin darah rutin yang terdapat pada rekam medis pasien dan dianalisis dengan uji statistik t-test dependen menggunakan SPSS. Perbedaan signifikan bila p < 0,05.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan rerata umur subjek penelitian adalah 40.79 tahun, pendidikan tamat SMU 28 orang (50%), status pekerjaan 38 orang (67.9%) tidak bekerja dan status pernikahan didapatkan, 53 orang (94.6%). Perbedaan mielosupresi bermakna terjadi anemia dengan kadar Hb kemoterapi 8.48 ± 1.09, Hb selisih Hb sebelum dan sesudah kemoterapi doksorubisin didapatkan rerata 1.28 dengan nilai p < 0.001.
Kesimpulan: Karakteristik demografi pasien kanker payudara ditemukan rerata umur pasien kanker payudara pada wanita 46.79 tahun, sebagian besar tingkat pendidikan SMU, status pekerjaan tidak bekerja dan status menikah. Terdapat perbedaan sangat bermakna antara kadar Hb subjek dengan kanker payudara sebelum dan sesudah kemoterapi doksorubisin.
Collections
- Master Theses [396]