dc.description.abstract | Pengungsi etnis Rohingya melakukan interaksi dengan sesama pengungsi dan masyarakat sekitar tempat penampungan di Kota Medan. Proses interaksi yang dilakukan menghasilkan suatu pengalaman komunikasi bagi mereka yang dalam tahap lebih lanjut membentuk konsep diri. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis interaksi komunikasi dan konsep diri pengungsi etnis Rohingya di Kota Medan. Penelitian ini menggunakan teori interaksi simbolik Herbert Mead serta konsep diri Calhoun dan Acocella. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dan observasi. Subjek dalam penelitian ini ditentukan menggunakan teknik purposive. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menemukan bahwa interaksi yang dilakukan pengungsi etnis Rohingya di Kota Medan menciptakan pengalaman komunikasi bagi mereka yang dialami dalam 2 kategori yaitu pengalaman komunikasi yang menyenangkan seperti penerimaan, simpati, persahabatan, kasih sayang, dan dukungan serta pengalaman komunikasi yang tidak menyenangkan seperti kecemasan, pelabelan, pembatasan, dan misscommunication. Konsep diri pengungsi etnis Rohingya di Kota Medan tercermin dalam 3 dimensi konsep diri yaitu pengetahuan, harapan dan penilaian. Sembilan dari 12 orang informan memiliki konsep diri positif yang terlihat dari kecilnya kesenjangan antara dimensi pengetahuan dengan dimensi harapan tentang diri mereka di masa depan sehingga menimbulkan penerimaan terhadap kondisi diri sendiri saat ini. Sedangkan 3 informan lainnya memiliki konsep diri negatif yang terlihat dari besarnya kesenjangan antara dimensi pengetahuan dengan dimensi harapan tentang diri mereka di masa depan sehingga menimbulkan penolakan terhadap kondisi diri sendiri saat ini. | en_US |