Show simple item record

dc.contributor.advisorRitonga, Putri Welda Utami
dc.contributor.authorGT, Adzahwa Nabila Aulya Br
dc.date.accessioned2022-09-23T06:42:36Z
dc.date.available2022-09-23T06:42:36Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/50288
dc.description.abstractInstruksi pasca pemasangan gigi tiruan yang harus diperhatikan pasien adalah desinfeksi gigi tiruan yang memadai agar kebersihan gigi tiruan dapat dijaga dan mempertahankan kesehatan rongga mulut pasien. Desinfeksi gigi tiruan yang teratur biasanya dapat mencegah pertumbuhan mikroorganisme yang tidak diinginkan ini dan masalah klinis yang terkait, seperti denture stomatitis. Metode desinfeksi untuk gigi tiruan termasuk metode mekanis, kimia dan kombinasi. Metode desinfeksi kimia terbukti lebih baik bagi pemakai gigi tiruan. Klorheksidin terbukti dapat mengurangi pertumbuhan mikroorganisme secara signifikan serta mempunyai daya hambat yang sama dengan nistatin terhadap beberapa spesies jamur terutama terhadap Candida albicans. Saat ini telah dikembangkan bahan desinfeksi yang mengandung bahan alami yang mudah didapat dengan biokompatibilitas yang unggul dan biaya pengembangan rendah Ekstrak Daun Jarak Kepyar . Stabilitas warna dianggap sebagai sifat klinis yang signifikan untuk semua bahan kedokteran gigi karena perubahan warna menunjukkan penuaan atau kerusakan bahan tersebut. Selain itu, pasien sering memberi kepentingan terhadap estetis. Jadi, hal ini menjadi penting untuk mempelajari efek desinfektan terhadap stabilitas warna resin akrilik polimerisasi panas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh desinfeksi dengan ekstrak daun jarak kepyar terhadap stabilitas warna basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas. Rancangan penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan desain penelitian yang digunakan adalah pretest-post-test with control group design. Sampel pada penelitian ini menggunakan resin akrilik polimerisasi panas dibuat dalam bentuk lempeng uji dengan diameter 20±1mm dan ketebalan 2±0,1mm untuk perhitungan stabilitas warna. Dalam penelitian ini terdapat tiga kelompok, yaitu satu kelompok kontrol dan dua kelompok perlakuan, masing-masing kelompok yang didesinfeksi dengan klorheksidin 0,2%, ekstrak daun jarak kepyar 50% dan 60%. Variabel yang digunakan tiga kelompok, sehingga total sampel yang digunakan berjumlah 30. Desinfeksi dilakukan selama 1 tahun. Setelah desinfeksi dilakukan uji stabilitas warna dengan alat kolorimeter. Kemudian nilai stabilitas warna dianalisis dengan uji Anova dan Least Significant Difference (LSD). Hasil uji Anova pada penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh desinfeksi dengan klorheksidin 0,2%, ekstrak daun jarak kepyar 50% dan 60% terhadap stabilitas warna basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas selama 1 tahun, dilihat dari nilai p = 0,0001. Hasil uji LSD pada penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan bermakna desinfeksi dengan esktrak daun jarak kepyar terhadap stabilitas warna basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas antar kelompok selama 1 tahun. Kesimpulan pada penelitian ini bahwa ada pengaruh desinfeksi ekstrak daun jarak kepyar terhadap stabilitas warna basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas. Konsentrasi yang baik untuk desinfeksi dengan esktrak daun jarak kepyar terhadap stabilitas warna basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas adalah konsentrasi 50%.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titlePengaruh Desinfeksi dengan Ekstrak Daun Jarak Kepyar (Ricinus Communis) terhadap Stabilitas Warna Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panasen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM180600006
dc.identifier.nidnNIDN0018088702
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI12201#Pendidikan Dokter Gigi
dc.description.pages94 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record