Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Sukun (Artocarpus Altilis) terhadap Bakteri Streptococcus Mutans ATCC® 25175™
View/ Open
Date
2022Author
Roberta, Devyn
Advisor(s)
Rachmawati, Aditya
Metadata
Show full item recordAbstract
Tanaman obat sebagai bahan antibakteri alami mampu mengatasi risiko yang sering terjadi dalam perawatan ortodonti cekat, seperti penumpukan plak dan karies gigi. Salah satu tanaman yang dapat digunakan adalah tanaman sukun atau bread fruit, merupakan tanaman serbaguna yang mudah dibudidayakan di Indonesia. Daun sukun mempunyai senyawa yang bekerja sebagai antibakteri seperti alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin. Tujuan penelitian untuk mengetahui nilai Kadar Hambat Minimum (KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM) ekstrak daun sukun pada konsentrasi 25%, 12,5%, 6,25%, 3,125%, 1,5625%, 0,78125%, 0,3906%, 0,195%, 0,0975% terhadap bakteri Streptococcus mutans ATCC® 25175™. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratoris dengan post-test only with control group design. Sampel penelitian adalah bakteri Streptococcus mutans ATCC® 25175™, dibagi menjadi 11 kelompok dengan tiga kali pengulangan. Pengujian sampel dengan metode difusi cakram Kirby-Bauer untuk menentukan KHM, dan metode streaking dari zona hambat pada pengujian KHM untuk menentukan KBM. Nilai KHM ekstrak daun sukun terhadap bakteri Streptococcus mutans ATCC® 25175™ adalah 0,0975% dengan zona hambat 6,80 ± 0,20 mm. Nilai KBM ekstrak daun sukun terhadap bakteri Streptococcus mutans ATCC® 25175™ adalah 0,3906%, dengan persen reduksi sebesar 99,27%. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun sukun mampu menghambat dan membunuh pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans ATCC® 25175™.
Collections
- Undergraduate Theses [1901]
