| dc.description.abstract | Pemakaian piranti ortodonti lepasan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan plak menempel pada piranti, sehingga dapat meningkatkan prevalensi pertumbuhan mikroorganisme rongga mulut, seperti Candida albicans, Streptococcus mutans, Lactobacillus, dan lain-lain. Mikroorganisme yang dominan ditemukan yaitu Streptococcus mutans dan Candida albicans. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan efektivitas ekstrak etanol daun kelor dan daun pepaya dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans dan Candida albicans. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan post-test only control group design. Sampel yang digunakan adalah Streptococcus mutans dan Candida albicans. Sampel diteteskan ekstrak etanol kelor dan pepaya dengan konsentrasi 3,13%, 6,25%, dan 12,5%. Sampel Streptococcus mutans diinkubasi selama 24 jam dengan suhu 370C dan sampel Candida albicans diinkubasi selama 48 jam dengan suhu 250C. Diameter zona hambat diukur dengan menggunakan kaliper kemudian dibandingkan besar zona hambat setiap ekstrak terhadap Streptococcus mutans dan Candida albicans. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kelor dan daun pepaya konsentrasi 3,13%, 6,25%, 12,5%, memiliki diameter zona bening pada bakteri Streptococcus mutans dan pada jamur Candida albicans, sedangkan kelompok kontrol negatif tidak memiliki diameter zona bening. Hasil uji One Way ANOVA diperoleh nilai signifikasi p = 0,000 menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara efektivitas ekstrak etanol daun kelor dan daun pepaya dalam menghambat pertumbuhan Strepstococcus mutans dan Candida albicans. Efektivitas ekstrak etanol daun pepaya lebih baik dari daun kelor dalam menghambat pertumbuhan bakteri Strepstococcus mutans, sedangkan ekstrak etanol daun kelor lebih baik dari daun pepaya dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans. | en_US |