Show simple item record

dc.contributor.advisorAbidin, Trimurni
dc.contributor.authorTarigan, Madya Theresa Br
dc.date.accessioned2022-09-23T07:35:43Z
dc.date.available2022-09-23T07:35:43Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/50293
dc.description.abstractSelama proses preparasi, kavitas tertutupi oleh bakteri, debris dan smear layer yang dapat menghalangi perlekatan restorasi adhesif dinding kavitas sehingga harus dibersihkan. Cavity cleanser adalah pembersihan kavitas yang memiliki sifat ideal biokompatibel, bersifat antibakteri, mampu menghilangkan smear layer, dan dapat menghambat enzim matriks metalloproteinase selain itu juga tidak mengganggu ikatan adhesif pada bahan restorasi. Saat ini telah dikembangkan kitosan oligosaccharide yang lebih mudah dimanipulasi sebagai bahan irigasi alternatif. Namun, saat ini belum diketahui efek kitosan oligosaccharide dalam bentukan gel sebagai cavity cleanser terutama pengaruhnya terhadap adhesi restorasi. Tujuan penelitian ini untuk melihat potensi kitosan oligosaccharide dalam bentukan gel sebagai cavity cleanser terhadap adhesi restorasi adhesif pada dinding kavitas. Sebanyak 32 buah gigi premolar mandibula dilakukan perawatan restorasi klas V yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok dengan cavity cleanser gel kitosan oligosaccharide 2%, dan kelompok chlorhexidine digluconate 2%. Sampel direndam dalam saline selama 24 jam. Semua sampel direstorasi menggunakan resin komposit flowable dengan teknik bulkfill kemudian dilakukan polishing, proses thermocycling sebanyak 250 kali putaran pada suhu 5°C dan suhu 55°C, kemudian dilapisi cat kuku dan perendaman pada methylene blue 2% selama 24 jam. Seluruh sampel dipotong secara longitudinal dan diamati dibawah stereomikroskop dengan perbesaran 1x kemudian panjang penetrasi zat warna diberi skor 0-3. uji Mann Whitney menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok 1 dan kelompok 2 pada tepi restorasi enamel junction (p=0,038) dan pada bagian restorasi dentin junction (p=0,027). Pada tepi restorasi enamel junction menunjukkan bahwa skor rata-rata celah mikro kelompok 1 (1,19± 1,328) lebih baik dibandingkan kelompok 2 (2,13± 1.258). Hal yang sama juga dilihat pada tepi restorasi dentin junction menunjukkan bahwa skor rata-rata celah mikro kelompok 1 (2,00±1.211) lebih baik dibandingkan kelompok 2 (2,75±0,775). Kesimpulan dari penelitian ini adalah kitosan oligosaccharide 2% mempunyai potensi sebagai bahan cavity cleanser bila dikembangkan sebagai gel dan mempunyai pengaruh terhadap adhesi restorasi adhesif pada dinding kavitas. Bahan cavity cleanser kitosan oligosaccharide 2% menghasilkan nilai rerata nilai skor celah mikro terendah. Hasil uji statistik dengan Mann Whitney, terlihat adanya perbedaan signifikan antara gel kitosan oligosaccharide 2% dengan chlorhexidine digluconate 2% sebagai bahan cavity cleanser terhadap adhesi restorasi adhesif pada dinding kavitas agar pembentukan hibridisasi layer pada restorasi-restorasi resin komposit terbentuk dengan baik.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectcavity cleanseren_US
dc.subjectgel kitosan oligosaccharideen_US
dc.subjectcelah mikroen_US
dc.subjectchlorhexidine digluconateen_US
dc.titlePotensi Gel Kitosan Oligosaccharide sebagai Cavity Cleanser terhadap Adhesi Restorasi Adhesif pada Dinding Kavitasen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM180600195
dc.identifier.nidnNIDN0028085002
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI12201#Pendidikan Dokter Gigi
dc.description.pages95 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record