Prevalensi Indeks Maloklusi (IOTN-DHC) dan Hubungannya dengan Indeks Karies (DMFT) pada Pasien Usia 17-25 Tahun di RSGM USU

Abstract

Gangguan yang berkaitan dengan kesehatan gigi dan mulut dapat menjadi suatu permasalahan apabila tidak ditangani secara komprehensif karena berdampak luas pada individu yang mengalaminya. Salah satu bentuk masalah kesehatan gigi dan mulut diantaranya maloklusi. Untuk menilai kebutuhan perawatan ortodonti dapat menggunakan Index of Orthodontic Treatment Need (IOTN). IOTN terdiri dari dua komponen yaitu DHC (Dental Health Component) dan AC (Aesthetic Component). Posisi abnormal gigi atau gigi yang tidak teratur akan sulit dibersihkan dengan menyikat gigi dan memudahkan retensi plak sehingga memengaruhi kebersihan gigi dan mulut yang memicu terjadinya karies. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan indeks maloklusi (IOTN-DHC) dengan indeks karies (DMFT) pada pasien laki-laki dan perempuan usia 17-25 tahun di RSGM USU. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian ini berupa data rekam medis dan model studi pasien sebelum melakukan perawatan ortodonti dengan metode purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan diperoleh 63 sampel. Uji analisis yang digunakan adalah Oneway Anova. Hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara indeks maloklusi (IOTNDHC) dengan indeks karies (DMFT) pada pasien laki-laki (p=0,013) dan perempuan (p=0,041) usia 17-25 tahun di RSGM USU. Dapat disimpulkan bahwa rerata indeks karies (DMFT) terbesar pada kategori sangat membutuhkan perawatan sebesar 4,73±1,61 pada laki-laki dan 5,00±1,73 pada perempuan.