dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kemiskinan masyarakat petani. Hasil kajian ini diharapkan akan memberikan kontribusi yang bermanfaat, baik kepada masyarakat petani yang masih berada di garis kemiskinan, maupun kepada Pemerintah setempat dalam membuat program-program pembangunan wilayah. Objek penelitian dilakukan di wilayah Kecamatan Bangun Purba yang terletak di Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara. Kecamatan ini terdiri dari 33 desa dan 104 dusun. Yang menjadi responden penelitian adalah masyarakat petani miskin, warga Kecamatan Bangun Purba. Variabel yang diduga berpengaruh terhadap kemiskinan petani dan dianalisis dalam penelitian ini adalah Tingkat Pendidikan, Status Lahan, Luas Lahan, Tingkat Kesehatan dan Akses Terhadap Kelembagaan Ekonomi. Variabel dianalisis dengan menggunakan metode regresi linier, pada tingkat keyakinan 95 %. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa secara bersama-sama, variabel Tingkat Pendidikan, Status Lahan, Luas Lahan, Tingkat Kesehatan dan Akses terhadap Kelembagaan Ekonomi berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan masyarakat petani di Kecamatan Bangun Purba, pada tingkat keyakinan 95 %. Namun secara individu (parsial) variabel yang berpengaruh signifikan adalah Tingkat Pendidikan, Status Lahan, Luas Lahan, dan Akses Terhadap Kelembagaan Ekonomi, sedangkan Tingkat Kesehatan tidak berpengaruh secara signifikan. Koefisien regresi dari semua variabel yang dimasukkan dalam model adalah positif, yang bermakna bahwa semua variabel mempunyai hubungan yang bersifat positif, artinya kenaikan variabel bebas sebesar satu satuan akan menaikkan variabel terikat sebesar koefisien regresi. R - Sguare dari model regresi adalah 74,5 %, artinya seluruh variabel bebas mampu menjelaskan 74,5% variabel terikat, dengan kata lain kesesuaian model (goodness of fit) boleh dikatakan sudah cukup kuat. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran, antara lain: (1) Kepada Pemerintah, agar meningkatkan upaya: upaya peninglatan kualitas sumberdaya manusia melalui penyuluhan, pelatihan pendidikan keterampilan, Yang sesuai dengan kondisi lahan pertanian, untuk menunjang hasil produksi yang optimal; (2) Pemerintah diharapkan mampu memberikan fasilitas kemudahan bagi petani miskin untuk dapat akses terhadap lembaga-lembaga yang ada, misalnya kemudahan dalam syarat administrasi perolehan pinjaman, kemudahan memperoleh bantuan bibit-bibit yang unggul melalui koperasi, dan sebagainya; (3) Salah satu hal yang perlu diperhatikan Pemerintah dalam membuat suatu perencanaan pembangunan di bidang ekonomi masyarakat adalah dengan membuka suatu areal yang baru untuk digarap oleh masyarakat (transmigrasi lokal) khususnya ditujukan untuk petani miskin, yang bertujuan untuk pemerataan pemilikan lahan dan peningkatan produktivitas pertanian; (4) Masih dibutuhkan program penyuluhan keluarga Berencana disamping program penyuluhan pertanian untuk meningkatkan wawasan dan pemahaman petani; (5) Para petani harus berusaha lebih sungguh-sungguh dalam mengupayakan pendidikan kepada anak-anak, sebagai salah satu upaya yang efektif untuk boleh keluar dari lingkaran kemiskinan. | en_US |