Show simple item record

dc.contributor.advisorMiraza, Bachtiar Hassan
dc.contributor.advisorSimanjuntak, S.B.
dc.contributor.advisorTarigan, Robinson
dc.contributor.authorNapitupulu, Runggu B.
dc.date.accessioned2022-10-04T04:51:55Z
dc.date.available2022-10-04T04:51:55Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/50477
dc.description.abstractBerdasarkan nilai nominal ekspor bawang merupakan jumlah paling besar dari seluruh sektor yang terdapat di wilayah ini yakni sebesar Rp12.213.750.000 selama tahun 1997. Memiliki multiplier dan pertumbuhan pendapatan jangka panjang yang tertinggi masing-masing sebesar 2,15 dan 154% selama lima tahun diantara lapangan usaha-lapangan usaha basis.Hal itu disebabkan ekspor yang tinggi sedangkan impor relatif sangat sedikit, Bila dinilai dari aspek finansil (ROI) maka sektor bawang paling menarik karena mampu mengembalikan asset yang ditanam seb€sar 353 % per tahun ( ROI = 353%). Angka itu merupakan tertinggi diantara tanaman-tanaman setahun. Pertumbuhan jangka pendek tergolong rendah karena berada pada ranking kelima diantara tujuh sektor. Sektor kopi memiliki kuesien lokasi paling rendah yakni 1,07, kaitan kebelakang juga paling rendah 0,16. Kaitan kedepan, daya tarik dan dorong dan pertumbuhan jangka pendek termasuk rendah sebab hanya menempati urutan keenam bila diiihat dari ranking. Satu-satunya parameter terbaik lapangan usaha ini adalah IRR merupakan urutan pertama dari seluruh sektor basis di wilayah penelitian . Pertumbuhan jangka panjang sebesar 110% menempati ranking ketiga dari 7 sektor. Tanaman perkebunan lainnya ( kemiri, cengkeh dan jahe ) mempunyai kuesien lokasi paling tinggi sebesar 10,00.Hampir seluruhnya hasil tanaman ini dijual keluar wilayah kecamatan Pangururan. Berdasarkan nilai L.Q porsi sektor ini di kecamatan jauh lebih besar daripada kabupaten atau kecamatan-kecamatan lain di Tapanuli Utara. Kaitan kedepan, daya tarik dan dorong paling rendah diantara sektor-sektor basis atau berada pada ranking ketujuh. Kaitan kebelakang dan pertumbuhan jangka panjang juga tergolong rendah yaitu ranking keenam dan kelima. Pertumbuhan jangka pendek masih termasuk baik sebesar 149% atau ranking kedua. Perikanan merupakan ekspor terbesar kedua sesudah bawang dari kecamatan Pangururan yakni sebesar Rp7.529.480.000. Sektor ini paling peka dari pertumbuhan sektor-sektor lain ditunjukkan oleh indeks daya tarik 1,3996 atau berada pada ranking pertama. Memiliki angka pengganda 1,67 merupakan angka kedua terbesar sesudah angkutan jalan raya dan danau. Disebabkan oleh perkembangan ekspor yang tinggi sektor ini memiliki pertumbuhan jangka pendek yang paling tinggi atau ranking pertama. Kuesien lokasi,kaitan kedepan,dan pertumbuhan jangka panjang masih termasuk tinggi yakni masing-masing menempati urutan kedua. Kaitan kebelakang berada pada ranking ketiga.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectBasis Ekonomien_US
dc.subjectPengembangan Wilayahen_US
dc.titleAnalisis Basis Ekonomi dalam Pengembangan Wilayah Kecamatan Pangururan Kabupaten Tapanuli Utaraen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM963103023
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI95103#Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan
dc.description.pages185 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record