Tinjauan Erosi dari Tataguna Lahan Daerah Tangkapan Air Danau Tondano dan Aspek Ekonomi Danau di Kabupaten Minahasa
View/ Open
Date
1999Author
Luntungan, Antonius Y.
Advisor(s)
Anwar, Jazanul
Matondang, Abdul Rahim
Lingkubi, Oktavianus
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya erosi yang terjadi karena pengelolahan di daerah tangkapan air (DTA) Danau Tondano yang mengakibatkan pendangkalan danau serta besarnya nilai ekonomi danau sebagai sumber energi pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Konservasi tanah dan air berkaitan dengan pertanian lahan kering dibagian hulu daerah aliran sungai (DAS) khususnya DTA danau tondano yang telah dimanfaatkan petani sejak Iama dan kurang memperhatikan segi konservasi lahan sehingga mempengaruhi Danau Tondano berupa pendangkalan dan penyempitan danau. Danau Tondano merupakan salah satu potensi pembangunan di Kabupaten Minahasa khususnya dan Propinsi Sulawesi Utara pada umumnya. Danau ini terdapat 25 sungai yang masuk (inlet) dan satu sungai (outlet) yang keluar. Peranan Danau Tondano selain penghasil ikan, lokasi wisata dan pertanian berfungsi juga sebagai sumber air bersih dan PLTA yang memanfaatkan air dari aliran Sungan Tondano (outlet). Di aliran Sungai Tondano terdapat tiga unit PLTA yaitu PLTA Tonsea Lama, PLTA Tanggari I dan PLTA Tanggari ll memasok kebutuhan listrik bagi masyarakat di Kabupaten Minahasa dan Kotamadya Manado.
Penggunaan lahan di DTA Danau Tondano dengan luas 16.875 ha dikelompokkan terdiri dari hutan seluas 390 ha (2,31%), kebun campuran 7.924 ha (46,97%),tegalan/ladang 475ha(2,81%), sawah 4562 ha(27,03%),belukar 2175 ha (12,89%), rawa 49 ha (0,29%) dan pemukiman 1300 ha (7,70%), dengan jenis tanah Regosol dan Andosol yang berpasir dan abu vulkan menyebar di lima kecamatan yakni Kecamatan Langowan, Kecamatan Tompaso, Kecamatan Kakas, Kecamatan Eris dan Kecamatan Remboken. Sedangkan jenis tanah Grumosol terdapat di Kecamatan Tondano. Curah hujan rata-rata 2400 mm/tahun dengan topografi yang bergelombang dan vegetasi yang didominasi cengkeh dan kelapa. Tingkat erosi aktual yang terjadi sebesar 131,45 ton/ha/tahun dan tingkat erosi potensial 9045,69 ton/ha/tahun. Hasil perhitungan dari plot percobaan menunjukkan tingkat erosi sebesar 0,6393 ton/ha/kejadian hujan. Debit air Sungai Tondano hasil pengukuran pos air di PLTA Tonsea Lama rata-rata per tahun 8,30 m3 per detik jumlah ini masih jauh dari mencukupi untuk memproduksi energi listrik pada tiga unit PLTA dengan kapasitas terpasang 51,38 MW. Hasil kajian yang dilakukan menunjukkan bahwa pendangkalan dan penyempitan luas permukaan air danau terutama disebabkan erosi yang cenderung makin meningkat akibat pemanfaatan lahan di DTA Danau Tondano. Guna mencegah Iaju erosi dan sedimentasi yang terus terjadi dan masuk ke danau maka konservasi Iahan sangat perlu dilakukan baik secara vegetatif maupun teknis-mekanis.