Hubungan Efikasi Diri dengan Kecemasan pada Pasien Kanker Nasopharing
View/ Open
Date
2014Author
Eriyani, Eriyani
Advisor(s)
Wahyuni, Arlinda Sari
Sitepu, Nunung Febriany
Metadata
Show full item recordAbstract
Anxiety is one of uncomfortable feeling and potentialy harmfull. Cancer patient usually so easy to get anxiety. Self- Efficacy has a major role in facing anxiety. The aim of this study is to identification the relationship between self efficacy and anxiety in the nasopharing cancer patients.This study is a quantitative correlation with cross-sectional approach. This study has done at Haji Adam Malik General Hospital Medan. Population of this study was 461 person and quantity of sample was 85 person. The sample for this study were selected through consecutive sampling technique. Data collected through quessionaires of self-efficacy and anxiety. The data obtained were analyzed through univariate analysis, bivariate analysis with Chi-square test and multivariate analysis with multiple logistic regression tests.The result of multiple logistic regression tests showed that the dominan factor of relationship with anxiety for nasopharing cancer patients is self-efficacy (p value = 0,000) after being controlled by the factors of demography, duration of illness ( p value = 0,024) and occupation (p value = 0,015). Suggestion for Nurse in other that to solve anxiety of patient provided by health education about anxiety, self-efficacy improvement through seminar and workshop, whether for patient or their family so that they can adjust their anxiety. Kecemasan merupakan perasaan yang tidak menyenangkan dan berpotensi menyakitkan. Pasien kanker biasanya mudah mengalami kecemasan. Efikasi diri memiliki peran yang besar dalam menghadapi kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara efikasi diri dengan kecemasan pada pasien kanker nasopharing. Jenis penelitian ini bersifat kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di RSUP Haji Adam Malik Medan. Populasi sebanyak 461 orang dan jumlah sample diperoleh 85 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Consecutive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner efikasi diri dan kecemasan. Analisis data menggunakan analisis univariat, analisis bivariat dengan uji chi-square dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian dengan uji regresi ganda menunjukkan faktor dominan yang berhubungan dengan kecemasan pada pasien kanker nasopharing adalah efikasi diri (p value=0.000) setelah dikontrol oleh faktor demografi lama sakit (p value: 0,024 ) dan pekerjaan (p value = 0,015). Disarankan pada peraw at agar dapat mengatasi kecemasan pasien dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang penatalaksanaan kanker nasopharing, meningkatkan efikasi diri melalui seminar dan pelatihan, baik bagi pasien maupun bagi keluarga pasien sehingga mereka dapat mengelola kecemasannya.
Collections
- Master Theses [486]
