Gambaran Hernia Inguinalis Rekuren di RSUP. H. Adam Malik Medan Periode 2011-2014

Abstract

Background: There are a few things into consideration the surgeons in determining the choice of surgical technique for inguinal hernia, among others, the problem of recurrence, infection and postoperative pain herniorrhaphy. Recurrence rate of inguinal hernia carried herniorrhaphy pure tissue (without mesh) is higher than that operated by usrng a mesh. Hazard ratio for recurrence increases with age and is greater in men and heavy workers. Method: This study was a retrospective analytic non-experimental study. The sample was used with total sampling technique from all patients who are diagnosed with recurrent inguinal hernia in digestive department during 2011 January to December 2014. with description of age gender, occupation, comorbid type of herniorrhaphy for first operation, length of post operation until recurrency occurs, clinical inguinal hernia for first admission, location of hospital for hemionhaphy operation. Result: From total 46 patient, 95.?0vowas male and 4.30% female with mean of age about 60.69 + 14.60 years old. 95.70% occupation found was labour work, and comorbid patient with BPH was about 47.80%, COPD about 2l-70Vo and unknown 10.90%. Type of herniorrhaphy for the first time operation was a pure tissue technique with 78.30% and used of prothesis / non absorbable polypropylene mesh around 21.70%, found 100 % clinically reponibel condition, higher onset of recurrent found on 3 years after first operation, about 97 85o/o of case of first time operation was at other hospital and,2.l5vo perforrn at H. Adam Malik Hospital. conclusion: Patient with pure tissue technique was higher in tecurrency rate compare with prothesis, 10 patient whose treat with prosthesis mesh its perform outside H. Adam Malik Hospital, and one patient whose treat at H. Adam Malik Hospital without using prosthesis Mesh. BPH is the most co morbid found in recurrent inguinal hernia case. Also occupation with labour work was the highest in recurrent inguinal hernia case.

Latar Belakang: Ada beberapa hal yang menjadi bahan pertimbangan para ahli bedah dalam menentukan pilihan teknik operasi untuk hernia inguinalis, antara lain masalah rekurensi, infeki serta nyeri pasca hemiorafi. Angka rekurensi hemia inguinalis yang dilakukaa hemiorafi pure tissue (tanpa mesh) lebih tinggi daripada yang dioperasi dengan menggunakan mesh ffuzard rasio untuk kekambuhan meningkat sejalan dengan usia, dan lebih besar pada laki-laki dan peke{a berat. Metode: Penelitian yang dilakukan menrpakan penelitian non-eksperimental menggunakan desain deskriptif retrospektif. Sampel dengan leknlk total sampling dari seluruh status rekam medik penderita hemia inguinalis rekuren di divisi Bedah Digestif dari tanggal 1 Januari 2011 sampai dengan Desember 2014. Dengan mendeskripsikan umur, jenis kelamin, pekegaarl penyakit penyerta, trpe herniorafi pertama kali operasi, lama waktu posl operasi sampai te{adi rekurensi, klinis hernia inguinal pada saat masuk rumah sakit, Lokasi rumah sakit pertarna kali operasi herniorafi. Easil: Dari total 46 pasien 97,50% laki-laki dan 2,40Vo wanita dengan rerata umur 60,5 tahun. Peke{aan dijumpai 90Vo sebagai pekerja bera! dengan penyakit penyerta terbanyak BPH (Benign Prostate Hyperplasia) sebanyak 857o, PPOK (penyakit paru obsnuktif kronik) 10o/o, dan obstipasi 5%. Tip penanganan herniorafi pertama kali sebelum teqjadi rekurensi terbanyak adalah teknik tanpa mesh sebanyak 78.30% dafi pemakaian prosthesis / nonabsorbable polypropylene mesh sebanyak 21.'10%, djjumpai 100% klinis ketika datang pertama kali dengan keadaan reponibel, p&.97 -85o/o kasus pasien dioperasi pertama kali di rumah sakit selain rumah sakit umum pusat H. Adam Malik Medan dan 2,75Vo penanganan pertama di RSUP. H, Adam Malik Medan. Kesimpular: Pasien dengan penanganan tanpa Mesh lebih tinggr anska rekurensi dibandingkan dengan penggunaan prosthesis Mesh, 10 pasien yang mendapatkan penanganan penggunaan prosthesis mesh dilakukan di RS lain, dan satu pasien yaag mendapatkan penanganan di RSUP. H. Adam Malik tidak menggunakan Mesh. BPH merupakan penyakit penyerta yang terbanyak drjumpai, Dan pekerjaan dengan aktivitas berat juga terbanyak pada kasus hernia inguinalis rekuren.