dc.description.abstract | Menurut Badan Pusat Statistik (2021), pada tahun 2020 penduduk Indonesia mencapai
270,2 juta. Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir (2010-2020), laju pertumbuhan
penduduk Indonesia sebesar 1,25 per tahun. Meningkatnya jumlah penduduk tiap tahun,
mengakibatkan munculnya berbagai persoalan yang harus dihadapi. Air menjadi salah
satu permasalahan yang harus diatasi terutama dalam ketersediaan air minum. Penelitian
ini dilatarbelakangi kurangnya pelayanan air bersih di Kecamatan Tanjung Pura.
Kecamatan Tanjung Pura merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Langkat dengan
luas wilayah 165,78 km dengan jumlah penduduk sebesar 69.018 jiwa (BPS, 2021).
Dari hasil penelitian didapatkan total kebutuhan air bersih di Kecamatan Tanjung Pura
sebesar 21.686.400 l/hari atau 251 l/detik. Pengolahan air minum terdiri dari unit intake
dengan volume sumur pengumpul sebesar 374,5 m3, unit koagulasi dengan volume
sebesar 15,05 m3, unit flokulasi dengan volume sebesar 331,712 m3 per bak, unit
sedimentasi dengan volume sebesar 357,858 m3 per bak, unit filtrasi dengan volume
sebesar 81 m3 per bak, dan unit reservoir dengan volume sebesar 2727 m3 per bak. Proses
pengolahan memerlukan bahan kimia ber tawas sebesar 108,47 kg/hari pada unit
koagulasi dan khlorin sebesar 63,26 kg/hari pada desinfeksi. Perkiraan biaya yang
diperlukan untuk mendirikan Instalasi Pengolahan Air Minum di Kecamatan Tanjung
Pura Kabupaten Langkat adalah sebesar Rp. 5.234.519.054. | en_US |