Perubahan Kolonisasi Bakteri Saluran Pencernaan Pasca Pemberian Antibiotik dan yang Tidak Mendapat Antibiotik pada Bayi Prematur

Abstract

Background : Development of the preterm infants gut microbiota is emerging as a critical research priority. Preterm infants almost universally receive early and often extended antibiotic therapy, it is important to understand how this intervention alter gut microbiota development. Objective : To determine the impact of empiric antibiotics use in the four days of life preterm infants on microbial colonization and diversity. Design and Methodology : Quasi- experimental Cross-sectional study was conducted in 2 groups. First group was sick preterm infants who received 4 days of Cefotaxime and Gentamicin and second group was well preterm infants who did not received any antibiotics. All samples were admitted on neonatal unit at Haji Adam Malik General Hospital and Grandmed General Hospital. A total of 82 stools were collected from preterm infants who met inclusion criteria on the 4th day of life from September 2017 until December 2017 to culture analysis. Result : Infants who received four days of antibiotic had decreased diversity of gut microbiota. Streptococcus Uberis, Streptococcus Epidermidis, Enterobacter Gergoviae, Pseudomonas Aeruginosa and Ochrobactrum Anthropi were not found in sick group premature infant. The fisher’s test statistically was significant with p < 0.05. Positive stool culture analysis was more found on well preterm infant group, the chi-square statistically was significant with p < 0.05. Conclusion : Early administration of empirical antibiotics to sick premature infants on 4th day of life is associated with decrease diversity of gut microbiota.

Pendahuluan : Organ sistem pencernaan adalah organ terbesar di dalam tubuh manusia yang berfungsi sebagai sistem pertahanan tubuh. Di dalam organ sistem pencernaan banyak terdapat mikroflora pencernaan yang bersifat patogen maupun non patogen. Kolonisasi mikroflora pencernaan terlambat pada bayi prematur terutama yang non pathogen yaitu spesies Lactobacillus dan Bifidobacterium. Pemberian antibiotik juga menghambat kolonisasi mikroflora pencernaan tersebut. Tujuan : Untuk menentukan efek pemberian antibiotik selama 4 hari terhadap jumlah dan jenis mikroflora pencernaan. Metode : Penelitian dengan desain Cross-sectional dilakukan terhadap 82 anak di Perinatologi dan Neonati RSUP Haji Adam Malik dan RSU Grandmed Lubuk Pakam dari September sampai Desember 2017. Empat puluh satu bayi sakit mendapat antibiotik Cefotaxime dan Gentamisin selama empat hari. Empat puluh satu bayi sehat tidak mendapat antibiotik. Kriteria inklusi adalah bayi prematur usia gestasi < 37 minggu, usia empat hari dan keluarga menyetujui inform consent. Bayi yang lahir dari ibu penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan bayi yang lahir dengan Gastroschisis, Omphalocele, atresia oesophagus dieksklusikan. Feses bayi yang memenihi kriteria inklusi dikultur di laboratorium mikrobiologi RSU Grandmed Lubuk Pakam. Hasil : Pada bayi prematur yang mendapat antibiotik selama empat hari tidak ditemukan bakteri Streptococcus Uberis, Streptococcus Epidermidis, Enterobacter Gergoviae, Pseudomonas Aeruginosa and Ochrobactrum Anthropi dan ketidakhadiran bakteri ini secara statistik bermakna. Hasil kultur positif lebih banyak ditemukan pada bayi prematur yang tidak mendapat antibiotik dan secara statistik juga bermakna. Kesimpulan : Pemberian antibiotik pada bayi prematur selama empat hari menurunkan jumlah dan jenis mikroflora pencernaan.