Akurasi Diagnostik Sitologi Biopsi Aspirasi Jarum Halus terhadap Histopatologi Lesi Neoplasma Payudara pada Wanita di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2010-2012
View/ Open
Date
2016Author
Ismida, Fitri Dewi
Advisor(s)
Soekimin
Laksmi, Lidya Imelda
Metadata
Show full item recordAbstract
Background. Leprosy is a chronic infectious disease caused by Mycobacterium leprae that usually affects the skin and peripheral nerves. To establish a diagnosis of leprosy, we should look for cardinal signs Bacterial index (BI) is a semiquantitative measurement of the density of M. leprae in slit-skin smear which is useful to assess the severity of the disease and to describe the amount of the infectivity process Zme have a role in T-helper 1 (Th1) response which is very important in controlling intracellular pathogens such as M leprae, that is known to be low in leprosy
Aim To determine the correlation of serum zinc levels with bacterial index in leprosy patients at Haji Adam Malik General Hospital in Medan Subject and method. This study was a cross-sectional analytic study which involved 26 leprosy patients that were diagnosed by clinical examinations and slit-skin smears to assess B1 level We performed blood sampling and measurement of serum zinc level Results. The mean of serum zinc level was 47,846 µg/dl and the highest value of
BI was 3+ (34,6%) The Spearman's test revealed that there was a significant
inverse correlation between serum zinc level and bacterial index (p=0,001, r-
0,619, and a negative correlation)
Conclusion: The hypothesis which proposed that the lower serum zinc levels, the lugher the bacteriological index in leprosy patients is accepted. Latar belakang: Sitologi biopsi aspirasi jarum halus merupakan
pemeriksaan preoperatif untuk membantu menegakkan diagnostik dan pada
beberapa penelitian menyebutkan, biopsi aspirasi jarum halus merupakan
pemeriksaan paling sederhana dibandingkan pemeriksaan preoperatif lainnya
dengan pemeriksaan histopatologi basil operasi sebagai standar baku emas.
lnsidensi neoplasma payudara makin meningkat setiap tahun diseluruh dunia
dsementara keganasan payudara menempati urutan pertama di Indonesia.
Tujuan: Mengetahui akurasi diagnostik sitologi biopsi aspirasi jarum
haius dengan pewarnaan giemsa terhadap pemeriksaan histopatoiogi dengan
pewarnaan hematoksilin dan eosin pada neoplasma payudara wanita di Instalasi
Patologi Anatomi RSUP Haji Adam Malik Medan.
Bahan dan Metode: Sampei peneiitian ini adalah siaid penderita
neoplasma payudara wanita yang dilakukan pemeriksaan sitologi biopsi aspirasi
jarum halus dan pemeriksaan histopatologi di Jnstalasi Patologi Anatomi RSUP
Haji Adam Malik, sejak Januari 2010 sampai Desember 2012 yang datanya
diambil dari rekam medik RSUP Haji Adam Malik. Penelitian ini merupakan uji
diagnostik dengan desain cross-sectional dan pengambilan sampel dengan metode
consecutive sampling untuk memperoleh sensitivitas, spesifisitas, dan akurasi
dari sitologi biopsi aspirasi jarum halus.
Hasil: Pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 38 kasus pasien
neoplasma payudara pada wanita dilakukan pemeriksaan sitologi biopsi aspirasi
jarum halus yang dilanjutkan dengan pemeriksaan histopatologi hasil operasi,
diperoleh nilai akurasi sebesar 100%, dengan sensitifitas pemeriksaan sitologi
biopsi aspirasi jarum halus sebesar 100%, spesifisitas 100%, nilai duga positif
100%, dan nilai duga negatif 100%.
Kesimpulan: Sitologi biopsi aspirasi jarum halus dapat digunakan sebagai
diagnosis preoperatif dengan ni1ai sensitivitas, spesifisitas, dan akurasi yang tinggi
yakni 100%.
Collections
- Master Theses [123]