Show simple item record

dc.contributor.advisorSinulingga, Jekmen
dc.contributor.authorSimamora, Ellen Katrina
dc.date.accessioned2018-08-13T03:15:05Z
dc.date.available2018-08-13T03:15:05Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/5258
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dimensi tekstual, dimensi mesostruktural, dan dimensi sosiokultural wacana saur matua. Teori yang digunakan untuk menganalisis data penelitian adalah teori wacana kritis yang dikemukakan oleh Norman Firclough. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini ialah: 1) dimensi tekstual wacana saur matua terdiri dari 62 tuturan yang memiliki dinamika kohesi gramatikal serta kohesi leksikal, 2) dimensi mesostruktural wacana saur matua terdiri dari 7 tahapan yaitu (1) pasada tahi, (2) mompo, (3) maria raja, (4) mangonda-ondai, (5) panambolon, (6) maralaman, dan (7) ungkap hombung , dan memiliki dinamika pada acara ungkap hombung, 3) dimensi sosiokultural wacana saur matua yang terdiri dari setting, partisipan dan instrumen yang memiliki dinamika pada (1) setting yaitu tempat dan waktu, (2) partisipan yaitu perubahan nama Sionom Ompu menjadi Sibigo Ambaroba dan penambahan organisasi marga, dan (3) instrumen yaitu peti mati, bumbu, peralatan pesta, alat musik, dan kayu bakar.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectSaur Matuaen_US
dc.subjectWacana Kritisen_US
dc.titleSaur Matua Etnik Batak Toba: Kajian Wacana Kritisen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM130703003en_US
dc.identifier.submitterIndra
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record