dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dimensi tekstual, dimensi
mesostruktural, dan dimensi sosiokultural wacana saur matua. Teori yang
digunakan untuk menganalisis data penelitian adalah teori wacana kritis yang
dikemukakan oleh Norman Firclough. Metode yang digunakan dalam penelitian
adalah metode deskriptif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini ialah: 1) dimensi
tekstual wacana saur matua terdiri dari 62 tuturan yang memiliki dinamika kohesi
gramatikal serta kohesi leksikal, 2) dimensi mesostruktural wacana saur matua
terdiri dari 7 tahapan yaitu (1) pasada tahi, (2) mompo, (3) maria raja, (4)
mangonda-ondai, (5) panambolon, (6) maralaman, dan (7) ungkap hombung , dan
memiliki dinamika pada acara ungkap hombung, 3) dimensi sosiokultural wacana
saur matua yang terdiri dari setting, partisipan dan instrumen yang memiliki
dinamika pada (1) setting yaitu tempat dan waktu, (2) partisipan yaitu perubahan
nama Sionom Ompu menjadi Sibigo Ambaroba dan penambahan organisasi
marga, dan (3) instrumen yaitu peti mati, bumbu, peralatan pesta, alat musik, dan
kayu bakar. | en_US |