Analisis Strategis Bina PEMDES dan Bina BANGDES dalam Hubungannya dengan Perencanaan Timbal-Balik Atas-Bawah Studi Kasus Kabupaten Daerah Tingkat II Labuhan Batu Sumatera Utara
View/ Open
Date
1995Author
Daulay, Haslinda
Advisor(s)
Lubis, Solly
Syarief, lskandar
Sitompul, Darwin
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilakukan di wilayah pemerintahan Tingkat II Kabupaten Labuhan Batu Sumatera Utara yang terdiri dari empat belas kecamatan dengan jumlah desa sebanyak 193. Dengan menggunakan teknik penarikan sampel secara purpossive sampling, karena keadaan populasi penelitian homogen, maka dari jumlah desa yang ada diambil 10% dan diperoleh 20 desa sebagai sampel penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan jenis data dan sumbernya. Teknik pengumpulan data tersebut terdiri dari Metode wawancara dan studi dokumentasi untuk data sekunder, khusus untuk data Bina Pemdes dan Bina Bangdes, aktifitas Pemerintah Desa dan aktifitas LKMD dikumpulkan dengan menggunakan instrumen daftar pertanyaan. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan model statistik Korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembinaan yang dilakukan oleh Bagian Pemerintahan Desa mempunyai hubungan yang erat dengan aktifitas LKMD dan peran aktif pemerintah desa.
Pada sisi yang lain hubungan antara Bina Bangdes dengan aktifitas Pemerintah Desa sangat berarti, sedangkan hubungan Bina Bangdes dan aktifitas LKMD tidak menunjukkan hubungan yang berarti dan semakin jauhnya jarak desa dari kabupaten mengakibatkan semakin kecil frekuensi pembinaan oleh Bangdes. Hubungan seperti ini terjadi mungkin disebabkan oleh keberadaan lembaga ini sebagai wadah perencanaan pembangunan, dan partisipasi masyarakat ditingkat desa belum terlaksana sebagaimana mestinya. LKMD lebih banyak berfungsi sebagai lembaga kepentingan pemerintah dalam menunjang proses pembangunan dan berorientasi ke atas daripada membangkitkan partisipasi masyarakat. Hal ini terlihat dari program-program pembangunan yang dilaksanakannya, pada umumnya program yang berasal dari atas. Dengan demikian aktifitas yang dilakukan LKMD tidak banyak mempengaruhi keberhasilan pembangunan di pedesaan dan akan sama saja hasilnya dengan LKMD yang tidak menjalankan fungsinya. Pembinaan yang dilakukan oleh Pemdes dan Bangdes sangat menentukan perencanaan timbal-balik atas-bawah. Aktifitas yang dilakukan oleh pemerintah desa dan aktifitas yang dilakukan oleh LKMD menyangkut dengan aktifitas dalam pelaksanaan tugas pemerintahan dan pembangunan di desa. Bina Pemdes dan Bina Bangdes yang aktif dalam menjalankan fungsi dan tugas yang diembannya, cenderung akan memacu aktifitas Pemerintah Desa dan aktifitas LKMD di desanya dalam upaya menyusun perencanaan dari bawah dan menerima perencanaan yang turun dari atas. Klasifikasi tingkat perkembangan desa menunjukkan pengaruh yang sangat berarti dalam melakukan perencanaan pembangunan. Desa dengan klasifikasi tingkat perkembangan yang relatif tinggi, akan mempunyai peluang lebih besar untuk dapat mewujudkan pembangunan lebih tinggi pula demikian sebaliknya. Bantuan keuangan yang diberikan Bangdes melalui LKMD hendaknya dapat dimanfaatkan sesuai dengan perencanaan dan keinginan masyarakat agar partisipasi dapat semakin ditingkatkan.