Show simple item record

dc.contributor.advisorTarigan, Kelin
dc.contributor.advisorSinulingga, Sukaria
dc.contributor.advisorTarmizi, Hasan Basri
dc.contributor.authorSimanjuntak, Robert
dc.date.accessioned2022-11-02T08:15:06Z
dc.date.available2022-11-02T08:15:06Z
dc.date.issued1998
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/52793
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menentukan sektor prioritas dalam peningkatan pembangunan wilayah Pulau Samosir dengan menggunakan metode analisis keterkaitan antar sektor/tabel input-output. Analisis penentuan sektor prioritas didasarkan kepada kemampuan suatu sektor dalam (a) menarik dan mendorong perkembangan sektor lain pada wilayah yang sama, (b) meningkatkan pendapatan pekerja dan investor, serta ( c) kesempatan kerja penduduk Pulau Samosir. Untuk mencapai tujuan tersebut, telah dilakukan penelitian pada wilayah Pulau Samosir (Kabupaten Tapanuli Utara) yang terdiri dari 4 kecamatan, yaitu kecamatan Simanindo, Pangururan, Onan Runggu dan Palipi pada tahun 1997 - 1998. Hasil penelitian menunjukkan sektor yang akan diprioritaskan pembangunannya adalah pengembangan tanaman perkebunan yaitu kopi, kemiri dan cengkeh, sebab sektor tersebut memiliki kemampuan lebih tinggi untuk semua parameter pengembangan wilayah, dibanding rata-rata kemampuan sektor-sektor lain yang terdapat di Pulau Samosir. Pengukuran seluruh parameter penentu sektor prioritas, menunjukkan sektor perkebunan memiliki indeks keterkaitan ke depan 1,0388; keterkaitan ke belakang 1,2854; penggandaan pendapatan sektor 1,0015; penggandaan pendapatan pekerja 1,1248; produktivitas tenaga kerja 1,1115; dan penggandaan tenaga kerja 3.0450, sedang indeks rata-rata seluruh sektor untuk setiap parameter adalah 1 (satu). Peningkatan pemintaan akhir terhadap produk sektor perkebunan sebesar Rp. 10.000, akan meningkatkan pendapatan pekerja dalam bentuk upah atau gaji sebesar Rp. 1.475, serta pendapatan bersih pengusaha sebesar Rp. 7.575. Selanjutnya untuk menghasilkan output sebesar Rp. 100 juta sektor perkebunan sekarang (saat penelitian) membutuhkan tenaga kerja sebanyak 71 orang, tetapi pengembangan volume produksi (output) perkebunan sebesar Rp 100 juta pada masa yang akan datang, mampu menciptakan lapangan kerja untuk 101 orang.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPembangunan Wilayahen_US
dc.subjectPulau Samosiren_US
dc.subjectKeterkaitan Antar Sektoren_US
dc.titleAnalisis Penentuan Sektor Prioritas dalam Peningkatan Pembangunan Wilayah Pulau Samosir dengan Menggunakan Pendekatan Keterkaitan Antar Sektoren_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM943103015
dc.identifier.nidnNIDN8880050017
dc.identifier.nidnNIDN8800140017
dc.identifier.nidnNIDN0012045303
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI95103#Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan
dc.description.pages126 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record