Dampak Sosial dan Budaya Pariwisata terhadap Masyarakat Pantai Ujong Blang Lhokseumawe – Aceh Utara NAD

Abstract

Tourism development of Ujong Blang Lhokseumawe beach made this tourism area as the most crowd tourism object area in North Aceh District that is visited by domestic and foreign tourists. The tourism development and visit caused degradation of some environment degradation such as abration and the changes of area and line of seashore; the biotical environment of community surrounding the area have taken place. Therefore, it is need to study the impact of tourism development of Ujong Blang Lhokseumawe beach. This study was conducted at Ujong Blang Lhokseumawe beach area of Aceh that involve 3 villages of Desa Hagu Barat Laut; Desa Ulee Jalan and Desa Ujong Blang. The samples of this study were assigned by purposive sampling, that was the head of family, with total sample were 142 heads of family that were taken roportionally from 3 villages. The data collection was conducted bys spreading forms and interview. The data analysis was done by cross tabulation method and t test, and overlay the map to land-use area ofUjong Blang beach. The findings showed that, the tourism development of Ujong Blang Lhokseumawe beach have some impacts on : the changes of people occupation, that was from fisherman people to be tourism services provider; improved their income~ so that their prosperity was better; it has negative impact on the social and ~ulrure with the degradation of people attitude and participation rate, the increasing of disagreement rate especially in the area ownership and making use of seashore area, the decreasing of corporation rate of individual and groups of people; and it has negative jmpact on the shift of seashore area functions as protection area to be economic activity area. The consequency of those changes has. fasten the abration process that was marked by the decreasing of seashore line, ini which the seashore line has been more closer to territorial area in the last decade.

Pengembangan pariwisata Pantai Ujong Blang Lhokseumawe-Aceh Utara menjadikan kawasan wisata tersebut sebagai kawasaan objek wisata yang terdapat pengunjung dalam wilayaah Lhokseumwe-Kabupaten Aceh Utara, baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Akibat pengembangan pariwisata dan semakin banyaknya kunjungan wisatawan kekawasan tersebut, maka saat pantai ujong blang Lhokseumawe telah mengalami degradasi beberapa aspek lingkungan. Degradasi lingkungan fisik seperti abrasi, berubahnya garis dan area sempadan pantai; lingkungan biotik seperti berkurangnya luas hutan bakau, lingkungan sosial budaya masyarakat sekitar kawasan wisata. Oleh karena itu perlunya mengkaji dampak yang ditimbulkan akibat pengembangan pariwisata pantai ujong blang Lhokseumawe terhadap kondisi sosial ekonomi, sosial budaya dan perubahan penggunaan lahan sempadan pantai. Penelitian ini dilakasanakan dikawasan wisata pantai ujong blang Lhokseumawe Aceh yang meliputi tiga desa, yaitu : Desa Hagu Barat Laut, Desa Ulee Jalan, Desa Ujong Blang. Sampel penelitian ditentukan secara purposive sampling, yaitu Kepala Rumah Tangga, denganjumlah sampel sebanyak 135 Kepala Rumah Tangga yang di ambil secara proporsional pada ketiga desa yang menjadi lokasi penelitian. Pengembalian data melalui pengedaran angket dan wawancara responden. Analisis data di lakukan dengan metode tabulasi silang dan overlay peta penggunaan lahan kawasan wisata pantai ujong blang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pengembangan pariwisata pantai Ujong Blang Lhokseumawe memberi dampak terhadap, perubahan lapangan kerja penduduk, yaitu dari jenis pekerjaan nelayan menjadi pemberi jasa pada sektor pariwisata dan dapat meningkatkan pendapatan penduduk, sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat semakin baik, memberi dampak negatif terhadap sosial budaya yaitu menurunya sikap dan tingkat partisipasi penduduk, meningkatnya tingkat perselisihan terutama dalam penguasaan dan pemanfaatan lahan, menurunya kerjasama antar individu dan kelompok masyarakat, memberi dampak negatif terhadap perubahan fungsi lahan sempadan pantai, yaitu berubah fungsi sebagai kawasan lindung setempat menjadi kawasan aktifitas ekonomi. Akibat perubahan fungsi sempadan pantai ini mempercepat proses abrasi yang ditandai dengan pemunduran garis pantai, yaitu garis pantai semakin menjorot kedarat dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir.