Show simple item record

dc.contributor.advisorSulistyawati, Erna
dc.contributor.advisorNugroho, Teguh Aryo
dc.contributor.authorSyafinaz, Syafi
dc.date.accessioned2022-11-02T09:36:17Z
dc.date.available2022-11-02T09:36:17Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/52916
dc.description.abstractDiagnosis adalah interpretasi suatu masalah sebelum proses rencana perawatan yang dibuat berdasarkan diagnosis yang dibuat. Oleh itu diagnosis yang tepat dan akurat salah satu faktor penting pada perawatan ortodonti. Seiring dengan perkembangan ilmu diagnostik ortodonti telah menggunakan parameter dalam mengukur bagian-bagian wajah untuk menegakkan diagnosis. Perawatan ortodonti yang bertujuan untuk memperoleh relasi gigi dan fungsi pengunyahan yang baik dan keharmonisan wajah. Lebar dasar hidung adalah jarak antar kedua cuping hidung paling lateral. Tinggi wajah bawah merupakan jarak dari subnasal ke gnathion. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan yang signifikan antara lebar dasar hidung dengan tinggi wajah bawah pada ras Tionghoa di Kota Medan sehingga dapat menjadi parameter untuk mendapatkan pengukuran yang ideal tinggi wajah bawah yang sesuai dengan lebar dasar hidung setiap individu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan data penelitian yang diolah secara analitik. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan menggunakan sampel sebanyak 168 sampel ras Tionghoa yang berusia 17-25 tahun di Kota Medan. Metode pengampilan sampel adalah dengan metode multi stage sampling yang terdiri dari cluster sampling dan purposive sampling. Subjek difoto dalam keadaan natural head position (NHP) kemudian hasil foto dianalisis dengan program komputer untuk mengukur tinggi wajah bawah dan lebar dasar hidung. Hasil penelitian menunjukkan rerata lebar dasar hidung gabungannya menggunakan uji Mann-Whitney memperoleh nilai p-value 0,000 (p<0,05), manakala rerata tinggi wajah bawah gabungannya menggunakan uji T-independen diperoleh nilai p-value 0,002 (p<0,05). Hasil uji v korelasi Spearman menunjukkan ada hubungan signifikan antara lebar dasar hidung dengan tinggi wajah bawah pada ras Tionghoa di Kota Medan (p<0,05). Nilai koefisien korelasi menunjukkan hasil positif dan keeratan hubungan bersifat sedang (r=0,430). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan, bahwa semakin besar nilai lebar dasar hidung, maka semakin besar nilai tinggi wajah bawah.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titleHubungan Lebar Dasar Hidung dengan Tinggi Wajah Bawah pada Ras Tionghoa di Kota Medan.en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM150600245
dc.identifier.nidnNIDN0012025403
dc.identifier.nidnNIDN0018108601
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI12201#Pendidikan Dokter Gigi
dc.description.pages77 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record