Kehidupan Sosial Masyarakat Desa Besilam Kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langkat (1985-2007)
Abstract
Skripsi ini berjudul Kehidupan Sosial Masyarakat Desa Besilam Kecamatan
Padang Tualang Kabupaten Langkat (1985 – 2007). Desa Besilam merupakan
sebuah desa yang berada di Kecamatan Padang Tualang. Desa ini mempunyai keunikan
dan keistimewaan tersendiri karena desa ini sebagai pusat Tarekat Naqsyabandiah
terbesar di Asia. Adanya Tarekat Naqsyabandiah yang dibawa oleh Syekh Abdul
Wahab membuat Desa Besilam dibangun dengan pondasi agama yang kuat. Apalagi
mayoritas masyarakatnya adalah bersuku Melayu, yang dapat dipastikan bahwa agama
dari masyarakat Desa Besilam adalah agama Islam. Sehingga Tuan Guru membangun
desa ini dengan sebuah kebijakan tidak tertulis yang dapat disangkut pautkan dengan
agama Islam. Adanya kebijakan ini akhirnya mempengaruhi kehidupan masyarakat.
Namun, dengan zaman yang semakin berkembang, kebijakan atau peraturan yang
harusnya dijalankan menjadi tidak dijalankan. Selain Tarekatnya, desa ini juga
mempunyai makam dengan historis yang tinggi sehingga setiap tahunnya di adakan
acara peringatan atau Haul oleh murid murid tarekat dan masyarakat Besilam yang
dapat menghadirkan banyak sekali peziarah dan masyarakat lain untuk hadir.
Masyarakat Besilam bermata pencaharian sebagai petani, nelayan, Pegawai negri dan
lainnya. Dengan adanya organisasi yang sering dibentuk oleh masyarakat membuat
interaksi yang dihasilkan oleh masyarakat Desa Besilam ini pun menjadi sangat baik.
Namun, organisasi yang didirikan oleh masyarakat sering sekali hadir dan tenggelam
begitu saja.
Metode yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah heuristik, kritik,
interpretasi dan historiografi. Penulis juga melakukan metode studi lapangan yaitu
melakukan wawancara dengan beberapa informan. Dari sumber-sumber yang diperoleh,
maka penulis melakukan kesimpulan sehingga menghasilkan penulisan deskriptif
sejarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kehidupan masyarakat Desa
Besilam yang selalu disangkut pautkan dengan Tuan Guru Besilam.
Berdasarkan observasi dari penelitian dengan wawancara langsung ke lapangan,
maka dapat disimpulkan bahwa kehidupan masyarakat yang dulu mengikuti kebijakan
yang dibuat oleh Tuan Guru Syekh Abdul Wahab, kini sudah banyak sekali yang
ditinggalkan karena tidak adanya kebijakan tertulis beserta sangsinya.
Collections
- Undergraduate Theses [353]