dc.contributor.advisor | Suriadi, Agus | |
dc.contributor.advisor | Nasution, Muhammad Arifin | |
dc.contributor.author | Harahap, Sofni Sarliani | |
dc.date.accessioned | 2022-11-03T08:58:25Z | |
dc.date.available | 2022-11-03T08:58:25Z | |
dc.date.issued | 2015 | |
dc.identifier.uri | https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/53656 | |
dc.description.abstract | Local Government Policy Padangsidimpuan City in conducting
enforcement action hawkers in the district North Padangsidimpuan performed by
one way the eviction was understandable, given that most of the locations used by
the street vendors to carry out commercial activities is a common location that is
considered to be detrimental to public order , However, the eviction actions have
a negative impact for most vendors feel that they lose their source of income. So
sometimes people often assume that government policies are unfair. In this
regard, the Local Government Padangsidimpuan make a policy of action
structuring and guidance to the vendors by placing vendors to places that do not
disturb public order. However, very often these actions are taken at locations that
- > are not strategic as the trade so that the street vendors are looking for another
location which is a common location. This research uses descriptive qualitative
approach. Namely data collection techniques through observation, interviews and
documentation. To that end, the author conducted interviews with several
informants considered to know or are related to the title of this study then
analyzed based on theories and phenomena that exist in the field This study
aimed to analyze the policies, processes and policy implementation constraints
faced by local governments in structuring Padangsidimpuan City and coaching
vendors are often regarded as a bustling informal sector disturbing public order.
Results from the study showed that the implementation of planning policies and
guidance hawkers in the district of North Padangsidimpuan an implementation
that is not successful (unsuccessful implementation). This is due to the absence of
relocation of street vendors and the withdrawal of the levy made by the relevant
authorities to make street vendors assume that they are already legal to sell. | en_US |
dc.description.abstract | Kebijakan Pemerintah Daerah Kota Padangsidimpuan dalam melakukan
tindakan penertiban pedagang kaki lima di Kecamatan Padangsidimpuan Utara
yang dilakukan dengan salah satu cara penggusuran memang dapat dimengerti,
mengingat sebagian besar lokasi yang digunakan oleh para pedagang kaki lima
untuk melakukan kegiatan dagang merupakan lokasi umum yang dianggap
mengganggu ketertiban umum. Namun, tindakan penggusuran tersebut berdampak
negatif bagi sebagian besar pedagang kaki lima yaitu mereka merasa kehilangan
sumber pendapatan mereka. Sehingga terkadang masyarakat sering beranggapan
bahwa kebijakan pemerintah bersifat tidak adil. Berkaitan dengan hal tersebut
maka Pemerintah Daerah Kota Padangsidimpuan membuat suatu kebijakan yaitu
melakukan tindakan penataan dan pembinaan kepada para pedagang kaki lima
dengan menempatkan pedagang k:aki lima ke tempat y~g tidak mengganggu
ketertiban umum. Tetapi, sering sekali tindakan ini dilakukan pada lokasi yang
tidak strategis sebagai tempat berdagang sehingga para pedagang kaki lima
mencari lokasi lain yang merupakan lokasi umum. Penelitian ini menggunakan
jenis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yakni
melalui metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk itu, penulis
melakukan wawancara dengan beberapa informan yang dianggap mengetahui atau
terkait dengan judul penelitian ini kemudian menganalisanya berdasarkan teori
dan fenomena yang ada di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
kebijakan, proses implementasi kebijakan dan kendala yang dihadapi pemerintah
daerah Kota Padangsidimpuan dalam penataan dan pembinaan pedagang kaki
lima yang sering dianggap sebagai sektor informal yang ramai mengganggu
ketertiban umum. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa implementasi
kebijakan penataan dan pembinaan pedagang kaki lima di Kecamatan
Padangsidimpuan Utara merupakan implementasi yang tidak berhasil
(unsuccessful implementasi). Hal ini disebabkan karena belum adanya relokasi
pedagang kaki lima serta penarikan retribusi yang dilakukan oleh aparat terkait
membuat pedagang kaki lima beranggapan bahwa mereka sudah legal untuk
berjualan. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Policy Implementation | en_US |
dc.subject | Structuring and Development of Street Vendors | en_US |
dc.title | Implementasi Kebijakan Pemerintah Daerah Kota Padangsidimpuan dalam Penataan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima di Kecamatan Padangsidimpuan Utara | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM137024021 | |
dc.identifier.nidn | NIDN0008086704 | |
dc.identifier.nidn | NIDN0005107901 | |
dc.identifier.kodeprodi | KODEPRODI60102#Studi Pembangunan | |
dc.description.pages | 140 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |